Palembang Corongnews. Com
Dalam rangka peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-59 dan pencapaian Stratifikasi Paripurna Pengampuan Uronefro, RSUP Dr. Mohammad Hoesin melakukan peluncuran kembali layanan Transplantasi Ginjal.
Turut hadir, Direktur Pelayanan Kesehatan Rangka drg. Yuli Astuti Saripawan., M kes, Plt Direktur Utama RSCM dr. Sumariyono, SpPD-KR, MPH, Direktur Utama RSMH dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS, Ketua Tim Lauching Transplantasi dr. Marta Hendry, Sp. U(K), MARS, Tim Lauching Transplantasi RSCM Dr. dr. Maruhum Bonar, SpPD-KGH, Tim Lauching Transplantasi RSCM Prof. Dr. dr. Nur Rasyid, SpU(K), Tim Lauching Transplantasi RSCM Prof. dr. Ponco Birowo, SpU(K), PhD, Tim Lauching Transplantasi RSCM dr. Besthadi Sukmono, SpAn-KAR, Tim Launching Transplantasi RSCM dr. Sahat Matondang,
SpRad(K), Tim Launching Transplantasi RSCM Ns. Depi Noprita, S.Kep, Tim Launching Transplantasi RSCM Apip Solehudin, AMK
Direktur Utama Rumah Sakit Mohammad Hoesin (RSMH) dr. Siti Khalimah, Sp.KJ, MARS, dalam sambutannya mengatakan seperti janji pihaknya akan melakukan berusaha sekuat tenaga dalam menangani transplantasi ginjal ini, apalagi pihaknya didampingi pakar tertinggi di Indonesia dari Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM).
“Alhamdulilah, pada hari ini sekira 5 jam Tim Transplantasi RSMH didamping Tim Transplantasi RSCM telah berhasil melakukan Transplantasi ginjal yang ke 5 yang mendapatkan donor dari ayah tercinta dan alhamdulilah semuanya berjalan lancar,”katanya senin (30/10/2023).
Lanjutnya, transplantasi ini menjadi hal terpenting bagi RSMH. Apalagi, RSMH ini dijuluki rumah sakit rujukan regional. Jadi RSMH ini ditunjuk menjadi rumah sakit pengampu utama untuk rujukan di strata. Sekarang RSMH masih di strata kedua, tapi pihaknya berusaha untuk naik ke setrata pertama, tujuannya untuk meningkatkan kompetensi RSMH sehingga kmi bisa membantu pasien-pasien yang membutuhkan transplantasi ginjal tidak perlu lagi datang ke RSCM
“Kami juga mempunyai tanggung jawab dan keinginan untuk bisa melaksanakan secara mandiri transplantasi ginjal ini. Karena di RSMH sudah punya 4 dokter Urologi yang diketuai dr. Marta Hendry, Sp. U(K), dan ada 3 lagi, mudah-mudahan kami bisa cepat mendapat izin dari tim pengampu utama dari RSCM. Harapannya, semoga kedepan kami bisa menjalankan operasi mandiri sehingga tujuannya tranformasi yaitu mendekatkan layanan pada masyarakat. Disisi lain juga, operasi berjalan lancar, tapi ini juga masih menjadi masa-masa berat bagi kami karena pemulihan masih tanggung jawab kami,” ungkapnya.
Plt Direktur Utama RSCM dr. Sumariyono, SpPD-KR, MPH, mengatakan terkait transformasi yang kita ketahui bahwa kementerian kesehatan sedang menjalankan transformasi layanan kesehatan. Dan sudah disampaikan dalam pengampuan urologi memang harus strata yang dimana harapannya RSMH menjadi rumah paripurna dan untuk menjadi rumah sakit paripurna sebagai salah satu yang utama adalah kemampuan untuk melakukan transplantasi ginjal.
“Untuk RSMH sudah melakukan 4 kali melaksanakan transplantasi ginjal, jadi berharap tim penilaian tidak lama proses persetujuannya. Karena apa, kegiatan protor ini sangat erat dengan masalah keterampilan dan kejelian dari semua anggota tim dalam melaksanakan transplantasi dan ini adalah suatu pelayanan yang multi disiplin dan semuanya harus sinergi,”bebernya.
Sementara itu, Direktur Pelayanan Kesehatan Rujukan drg. Yuli Astuti Aspawan., M kes, mengucapkan terima kasih pada tim pengampuan RSCM yang sudah memberikan pelatihan dan bimbingan dan terima kasih juga untuk tim stroke RSMH serta upaya untuk meningkatkan pelayanan uronetrologi.
“Penyakit gagal ginjal dan stroke merupakan penyakit global yang menjadi beban mortalitas dan morbiditas tetapi juga memberikan faktor ekonomi bagi negara. Berdasarkan data dari global pada tahun 2012 sebanyak 697,5 juta kasus gagal ginjal di seluruh dunia yang merupakan menyebabkan kematian sekitar 1,23 juta populasi. Di Indonesia berdasarkan data renail registry 2020 hingga saat ini kasus masih meningkat,”bebernya melalui zoom.
Sedikit menambahkan, Roaini Ibu kandung Jejen (30) pasien transplantasi ginjal, mengatakan dirinya merasa senang dan bahagia karena operasi anaknya berjalan dengan lancar. Menurutnya, Jejen hanya mengalami gejala muntah-muntah sejak tahun lalu ternyata saat di periksa Jejen mengalami gagal ginjal.
“Pendonornya ayah kandung dari Jejen sendiri. Dan penyebabnya karena ada riwayat dari nenek Jejen yang ada darah tinggi. Tapi Alhamdulilah, setelah operasi ini berjalan dengan lancar tentunya saya dan keluarga sangat bersyukur sekali,” tutupnya (MR).