Aktivis Sumsel Alumni Penyintas COVID-19 Sarankan Pentingnya Menjaga Kesehatan Dan Jalankan Prokes

oleh -807 views
oleh

Palembang, corongnews –

Penyebaran COVID-19 di Palembang telah menyasar siapa saja, tanpa terkecuali termasuk diantaranya ada Anwar Sadat, seorang Aktivis Kemanusian dan Lingkungan Sumatera Selatan yang telah dikenal luas di kancah lokal maupun Nasional ini ikut terpapar juga.

Hal itu diketahui saat Anwar Sadat dimintai keterangan oleh wartawan media ini lewat saluran WhatsApp pada Kamis (29/07), mengatakan bahwa telah terpapar Virus Corona sejak 11 Juli 2021 lalu. Hal itu diketahui sesaat setelah melalui pemeriksaan Swab Pcr dan hasilnya menunjukkan bahwa dirinya positif.

Setelah mengetahui bahwa dirinya terjangkit maka Anwar Sadat rajin mengkonsumsi obat dan melakukan ISOMAN dirumah. Dan hasilnya pada tanggal 25 Juli 2021 dinyatakan NEGATIVE.

“memang benar sebelumnya saya POSITIVE COVID, dan Alhamdulilah saat ini sudah NEGATIVE. Sekarang lagi istirahat melakukan pemulihan dengan isolasi mandiri dirumah”, ujar Anwar Sadat.

Perlu diketahui bahwa Anwar Sadat yang juga Mantan Aktivis Mahasiswa, dan Mantan Direktur WALHI Sumsel ini masih aktif di berbagai kegiatan sosial kemasyarakatan, dan kegiatan Ormas Keagamaan sebagai Ketua LAZISNU Sumsel tidak lupa memberikan himbauan serta masukan kepada masyarakat terkait permasalahan penyakit yang telah dirasakannya tersebut.

Sebagai Alumni penyintas COVID-19 di Palembang Anwar Sadat memberi masukan kepada masyarakat bahwa COVID-19 dapat menyerang tubuh dan itu tidak dapat diketahui kapan dan dimana kita terserang. Hanya dugaan bahwa (C-19) hinggap saat kita lalai menerapkan prinsip Prokes. Untuk itulah kita perlu sekali menerapkan prokes sebagai kewaspadaan, dan jika terjangkit C-19 usahakan jangan panik, jangan sampai menjangkiti keluarga kita lainnya, utamanya Bayi, dan Lansia terlebih terhadap mereka yang punya penyakit Komorbid/kronis. Selain itu tetap dan harus diusahakan untuk berobat dan rajin mengkonsumsi obat serta vitamin.

Satu hal yang menjadi informasi dan catatan penting bagi pemangku kepentingan (khususnya Pemerintahan) terkait stigmatisasi masyarakat terhadap orang-orang yang terkena Covid-19. Stigma itu harus dihilangkan karena hingga saat ini masih cukup kuat-melekat seperti apabila terkena penyakit akan merasa dikucilkan dan menganggap dirinya dalam masalah besar. Padahal saat ini cukup banyak orang terpapar C-19 mungkin karena takut atau merasa dirinya terkucilkan jadi tidak mau untuk Medical cek melalui SWAB ANTIGEN/PCR.

Anwar Sadat menambahkan, orang mau melakukan SWAB ANTIGEN/PCR, setidaknya Punya Kesadaran, dan juga setidaknya berkorban mengeluarkan biaya gunanya jika hasilnya Positif C-19 maka dapat mengambil tindakan melakukan pembatasan sosial (ISOMAN). Adapun harus mengeluarkan biaya, untuk Swab PCR setidaknya biayanya Rp. 750 ribu, Swab Antigen, berkisar Rp. 150 rb – 200 ribu, itu untuk 1 orang, belum lagi jika dalam 1 keluarga.

Selain itu ada sedikit kejadian menggelikan disaat Tim PPKM Kelurahan berkunjung ke rumah, saya sampaikan bahwa saya mau melakukan SWAB di Puskesmas saja, tetapi dijawab petugas tim tersebut bahwa tidak bisa karena alatnya tidak lengkap, atau rusak. Sehingga saya melakukan Swab Pcr ditempat lain. Ujar Anwar Sadat.

“untuk itulah bagi mereka yang saat ini terjangkit C-19, sekiranya tetap tenang, jangan panik karena kalau tidak punya penyakit penyerta/kronis Insya Allah sehat kembali. Lakukanlah sebagaimana SOP petunjuk ISOMAN, serta rajin minum obat dan vitamin mudah-mudahan dalam waktu cepat akan sehat kembali. Sama seperti saya waktu itu dan Alhamdulillah, kini kami se-keluarga sudah merasa pulih, meski belum 100%. Kami terus mengawasi keadaan anggota keluarga, terutama anak-anak juga Bayi dan Lansia dalam keluarga kami hingga 10 – 14 hari ke depan. Demikian saya sedikit sampaikan informasi ini, semoga saja bermanfaat, salam sehat selalu untuk kita semua”. Ujar Anwar Sadat menambahkan. (afan)

No More Posts Available.

No more pages to load.