Palembang, corongnews.com –
“Bersama kita Bisa” tagline yang dihadirkan dalam pertemuan LSM/NGO Se-Sumsel di salah satu hotel area sukabangun kota palembang (16/11/22). Dihadiri dari berbagai daerah di Sumsel forum rembug terasa kekeluargaan.
Dalam sambutan membuka acara, ketua kegiatan, Sopianto, mengatakan pertemuan rembug LSM / NGO Se-Sumsel bentuk up grading pengetahuan penggiat LSM/NGO terhadap peran dan tugas di tengah masyarakat. Serta membangun komunikasi lintas LSM / NGO. Bentuk kegiatan dilaksanakan Rembug, paparan materi, rapat pleno dan rekomendasi dalam kerangka silaturahmi dan visi tujuan bergeraknya LSM / NGO.
LSM adalah kekuatan tersendiri dalam model tiga sektor yang terdiri dari pemerintah, dunia usaha dan lembaga voluenter /LSM/NGO. Dan, hal ini dipaparkan materi oleh tokoh yang diundang.
Menurut pandangan Mujiburrahman SH MH,. DPC Peradi kota Palembang, kehadiran civil society LSM / NGO di masyarakat akan sangat bermanfaat untuk aspek komunikasi hukum masyarakat sipil serta pemerintahan.
Pun, Firdaus Komar SPd MSi, Ketua PWI Sumsel, lembaga LSM / NGO harus bertransformasi digital media sosial. Penguasaan teknologi multiplatform harus di manfaatkan secara maksimal untuk menyampaikan edukasi, informasi dan sosial control.
Begitu juga, Rita Susanti, SH MH, koordinator bid intelijen, Kejaksaan Tinggi Sumsel memberikan sambutan penegak hukum membuka diri bermitra dengan civil society LSM / NGO.
Lebih mendalam, DR. Tarech Rasyid, rektor kampus IBA, menerangkan LSM / NGO hadir karena pemerintahan tidak menjalankan mandatnya. LSM / NGO harus dilandasi ideologis. Beliau bercerita historis tentang konsekuensi LSM / NGO di era pra dan pasca reformasi.
Seperti biasanya, dalam sesi interaktif banyak peserta menyampaikan hal hal yang terjadi di lapangan terkait pelaksanaan good goverment di level kebijakan ataupun level penindakan.
Dari seluruh alur kegiatan Rembuk LSM / NGO menghasilkan kesepakatan presidium merangkul aspirasi seluruh daerah di Sumsel. (Red)
