Tentang Aklimatisasi Gunung

oleh -718 views
oleh
Camp Ground Goa Walet, Gn.Ciremai
Sudah bukan mitos lagi kalau aktivitas mendaki gunung adalah kegiatan yang menyehatkan. Tidak ada bagian tubuh yang tidak bergerak saat mendaki gunung, dan aktivitas ini membuat tubuh kita lebih sehat. 
Sebagai pendaki kita harus mengetahui beberapa hal penting dalam pendakian, antara lain pengetahuan-pengetahuan yang seharusnya kita ketahui dan paham tentang hal tersebut. Misalnya tentang menghindari penyakit yang sering dialami oleh pendaki, Contoh Acute Mountain Sickness (AMS).
AMS adalah penyakit yang umum dialami oleh pendaki gunung, penyakit ini disebabkan oleh tubuh yang tidak bisa menyesuaikan kondisi diketinggan yang berbeda dari dimana kita biasa berakifitas. Biasanya tubuh akan merespon ketika kita berada diketinggan antara 3000-4000 mdpl, dan ini paling umum terjadi pada pendaki yang tidak memiliki respon tubuh yang baik terhadap ketinggian. 
Tapi ada cara untuk mencegahnya, yaitu Aklimatisasi Gunung. Aklimatisasi Gunung adalah merupakan teknik upaya penyesuaian fisiologis atau adaptasi terhadap suatu lingkungan baru yang akan dimasuki. Jika kita berbicara lingkungan baru terhadap naik gunung, maka kita akan fokus terhadap penyesuaian tubuh terhadap ketinggian tertentu.
Tipsnya adalah dengan membiasakan tubuh terlebih dahulu dalam ketinggian yang bertahap, tidak langsung mendaki langsung ke ketinggian tertentu tanpa proses waktu yang dibutuhkan. Misalnya kita akan mendaki suatu Gunung dengan ketinggian 3000 mdpl sedangkan kita biasa beraktivitas di ketinggian 500 mdpl, maka langkah yang paling baik adalah kita bisa inapkan tubuh kita sejenak di ketinggian 1000-1500 mdpl selama satu malam dan baru akan melakukan pendakian esok hari.
Disamping itu Tips lain yang bisa digunakan untuk tubuh dalam melakukan aklimatisasi,
Mendaki Dengan Ritme yang Stabil dan Perlahan
Perjalanan yang bertahap otomatis membuat tubuh juga melakukan aklimatisasi, perjalanan yang bisa ditempuh satu hari penuh dengan jalan cepat / lari mungkin bisa dibuat perlahan menjadi satu setengah hari perjalanan dengan berjalan stabil dan konstan. Hal ini membuat tubuh bisa merespon dengan baik ketika tubuh kita memasuki Altitude yang lebih tinggi

Membuat Camp Ditempat yang Lebih Rendah
Misal contoh antara Pos 1 dan Pos 2 memiliki jarak ketinggian lebih dari 4000 mdpl, maka saat mendaki jangan memilih camp di Pos 2 tapi baik bagi tubuh adalah menginap di Pos 1. Karena jarak ketinggan ini cukup beresiko jika kita tidak melakukan aklimatisasi dulu di Pos 1.
Konsumsi Cairan Yang Cukup dan Teratur
Jumlah cairan yang disarankan untuk mendaki gunung adalah dengan meminum cairan sebanyak 4-7 liter perhari. Jumlah ini cukup banyak dan sulit untuk dilakukan karena cukup berat membawa air sebanyak ini terlebih jika kita mendaki di Gunung yang tidak memiliki Sumber Air sama sekali. Saran lain yang bisa dilakukan adalah jangan mengkonsumsi makanan yang membuat sistem deuretik lebih aktif, misalnya kopi, teh dan semacamnya. Makanan deuretik membuat kalian lebih cepat pipis ataupun produksi keringat meningkat, dan membuat cadangan cairan kalian juga lebih cepat hilang.
Istirahat dan Tidur yang cukup
Jumlah jam tidur saat mendaki berkisar antara 6-8 jam perhari, dan paling baik dilakukan pada malam hari.

Makan Makanan Kalori Tinggi
Makanan Kalori Tinggi biasanya dicirikan dengan bahan makanan sumber karbohidrat (KH), hasil produksi makanan ini adalah panas tubuh dan membuat tubuh kita stabil dengan ketinggian yang berbeda.

Lakukan Aktivitas Ringan 
Jangan malas saat di camp, lakukanlah streching kecil dalam jeda waktu tertentu. Tubuh yang lebih banyak diam membuat respon aklimatisasi tidak berjalan baik, oleh karena itu bergeraklah dan jangan terlalu banyak diam (kecuali malam, saatnya tidur).
Hindari Mengkonsumsi Alkohol dan Rokok
Pernafasan kalian akan terganggu, dan menghambat jalur nafas. Keadaan ini akan mempercepat AMS dan memperburuk keadaanya.
Gunakanlah Pakaian dan Peralatan yang Mumpuni di Ketinggian.
Gunakan Jaket yang baik dalam menahan panas tubuh, sarung tangan, kaos kaki, penutup kepala dan lain sebagainya bisa membantu tubuh melawan AMS.
Kenali Gejala AMS dan Antisipasinya
Ketika mulai Pusing, Mual, Sesak Nafas mulai dialami maka istirahatlah sejenak sampai gejala itu menghilang, sedangkan ketika gejala tersebut mulai memburuk maka lebih baik kalian untuk turun gunung ke ketinggian yang lebih rendah.
Untuk Aklimatisasi ini pendaki harus besabar dan tetap tenang, juga yang tak kalah penting adalah sikap disiplin. 
Mudah-mudahan bermanfaat, Salam Lestari ^^v

No More Posts Available.

No more pages to load.