Palembang,corongnews.com –
Dalam penerimaan mahasiswa/i baru tahun 2022-2023, Institut Teknologi Dan Saint Nahdlatul Ulama Sriwijaya Sumatera Selatan (ITS-NU Sumsel) telah melakukan penandatanganan MOU kerja sama dengan DPP Forum Pondok Pesantren Se-Sumsel (DPP FORPESS).
Penandatanganan MOU tersebut dilakukan di Kantor DPP FORPESS yang berada di Jalan KH. Ahmad Dahlan, Maskarebet Kota Palembang, pada Jumat 14/10/22.
Hadir dalam acara tersebut Ketua DPP Forum Pondok Pesantren Se-Sumsel (DPP FORPESS) KH. Jamingan, beserta Sekretaris FORPESS, M. Soni Suharsono S. Pdi M. Si, CH, kemudian hadir Rektor Institut Teknologi Dan Saint Nahdlatul Ulama Sriwijaya Sumatera Selatan (ITS-NU Sumsel), KH. M, Teguh Munir beserta staf. Hadir juga Pimpinan Pondok Pesantren Al Masyur, Muaraenim, Kiayi Fikri dan para santri dari ponpes di Palembang.
Ketua DPP Forum Pondok Pesantren Se-Sumsel (DPP FORPESS) KH. Jamingan saat memberikan sambutannya mengatakan bahwa hari ini telah dilakukannya MOU antara DPP Forum Pondok Pesantren Se-Sumsel dengan Institut Teknologi Dan Saint Nahdlatul Ulama Sriwijaya Sumatera Selatan. Dimana kerja sama ini tentunya turut juga membantu para santri untuk melanjutkan kuliah ke ITS-NU Sumsel karena di perguruan tinggi ini ada program kuliah beasiswa bagi santri yang ekonominya ke bawah.
Dan ketika diwawancarai wartawan, KH. Jamingan turut mengatakan bahwa kegiatan ini dilakukan sebagai upaya untuk kerja sama antara Forum Pondok Pesantren Se-Sumsel dengan Institut Teknologi Dan Saint Nahdlatul Ulama Sriwijaya Sumatera Selatan khususnya bagi warga Nahdiyin.
“Mou ini sangat baik dan Forum Pondok Pesantren Se-Sumsel sangat senang sekali karena santriwan/santriwati yang butuh sekolah untuk kejenjang pendidikan perguruan tinggi itu ada terkendala biaya yang terbatas. Dengan adanya program beasiswa yang dibawa ITS-NU ini jadi kami merasa bersyukur nanti bisa menyampaikannya secara langsung ke masing-masing pondok pesantren yang ada di Sumatera Selatan dan bisa menghubungi DPD-DPD FORPESS di seluruh Kabupaten/Kota Sumatera Selatan,” ujar KH. Jamingan.
KH. Jamingan berharap dengan adanya MOU ini adalah sebagai ikatan dan saling percaya untuk memfasilitasi anak-anak didik di pesantren supaya bisa belajar di perguruan tinggi itu.
“Himbaun dari Forum Pondok Pesantren itu dengan adanya program seperti ini supaya anak-anak bisa masuk ke ITS-NU karena disitu ada empat Prodi yang disampaikan bapak Rektor, KH. M, Teguh Munir. Dan kuota untuk santri yang nantinya kuliah disana itu sekitar 250 orang,” ujarnya.
Rektor Institut Teknologi Dan Saint Nahdlatul Ulama Sriwijaya Sumatera Selatan (ITS-NU Sumsel), KH. M, Teguh Munir saat memberikan sambutannya mengatakan dalam perjalanannya ITS-NU Sumsel ini banyak halangan dan rintangan tetapi kita ikhlas dalam menjalankannya dan dengan doa menjadikan ITS-NU Sumsel seperti sekarang ini.
KH. M, Teguh Munir juga turut menyampaikan bahwa kita harus beristiqomah dan berakal serta berahlak dalam membangun perguruan tinggi ini demi kemaslahatan umat.
“Berjalannya ITS ini mulai dari tahun 2015, perjalanannya cukup panjang. Berbagai halangan dan rintangan tetapi semua itu atas doa dan restu masyarakat Sumatera Selatan dan kawan-kawan bisa berhasil di 2022 dengan SK itu keluar. Dan sekarang kita mau menerima mahasiswa, kita ambil dari basis pesantren, oleh karena itu kita berikan beasiswa,” ujar KH. M, Teguh Munir.
Selain itu, KH. M, Teguh Munir berharap mudah-mudahan dengan usaha selama ini mahasiswa kuliah di ITSNU menjadi banyak dan dirinya berdoa supaya ini bisa berjalan karena ini merupakan aset NU demi kemaslahatan umat terutama bagi warga NU.
Ditempat yang sama, Sekretaris FORPESS, M. Soni Suharsono S. Pdi M. Si, CH, saat diwawancarai mengatakan bahwa sejak awal berdirinya ITSNU ini memang sudah ada jalinan kerja sama antara Rektor dengan pimpinan FORPESS dan hari merupakan lanjutan kerja samanya untuk mengajak para santri kuliah di ITS.
“sejak awal, Pak Teguh dan saya sudah mengurus ITS, bagaimana pun inikan aset NU dan warga Nahdiyin punya andil membesarkan ITSNU ini. Mari kita sama-sama besarkan ini, tinggalkan dulu ego untuk bersaing demi tegak dan besarnya perguruan tinggi ini,” ujar M. Soni Suharsono S. Pdi M. Si, CH. (afan)