DPD PGK Kota Palembang Berharap Peran Pemuda Mengantisipasi Korupsi Sejak Dini

oleh -168 views
oleh

Palembang. Corongnews.com –

DPD Perkumpulan Gerakan Kebangsaan (PGK) Kota Palembang menggelar Forum Grup Discussion (FGD) Refleksi Hari Sumpah Pemuda di Caffe Labiaza, Sabtu (29/10/2022). FGD itu mengambil tema “Pemuda Milenial dalam Estafet Mentalitas Korupsi, Mengakhiri atau Mewarisi?

Ketua DPW PGK, Firdaus Hasbullah mengatakan, dalam rangka memperingati hari Sumpah Pemuda tanggal 28 Oktober 2022, merupakan salah satu tonggak dari awal perubahan bangsa, Sumpah Pemuda adalah bukti bahwa dalam momen-momen perjuangan kemerdekaan Indonesia, pemudalah yang menjadi pelopor utama dalam menyatukan arah perjuangan kebangsaan dalam melawan penjajah. Pertanyaannya, dimana peran pemuda pada saat ini di tengah permasalahan bangsa ?

“Momen sumpah pemuda yang baru saja kita peringati, bertepatan dengan semakin dekatnya pelaksanaan Pemilu atau tahun politik pemilihan kepala daerah Bupati/Walikota yang akan dilaksanakan secara serentak di seluruh Indonesia tahun 2024. Pelaksanaan Pilkada yang semakin dekat ini, dapat dijadikan kesempatan bagi para pemuda untuk ikut berpartisipasi dan menguji kemampuan yang dimiliki untuk bertarung memperebutkan kepemimpinan lokal sebelum berkiprah dilevel Nasional,” ujarnya.

Lebih lanjut Firdaus menuturkan, momen Pilkada dapat dijadikan ajang pembuktian para pemuda bahwa mereka mampu untuk melanjutkan kembali kepemimpinan generasi sebelumnya. Partisipasi pemuda dalam kepemimpinan baik lokal maupun nasional memang sudah mulai kelihatan terutama jabatan-jabatan poitik, hal ini dapat kita lihat pemimpin-peminpin daerah seperti Bupati, Gubernur, sudah banyak dari kalangan muda, begitu juga jabatan Menteri. Namun demikian kalau kita melihat persentase kepemimpinan kita saat ini masih dodominasi oleh generasi tua.

“Dengan demikian perlu terobosan-terobosan baru untuk mendorong para pemuda baik di daerah maupun di Pusat untuk dapat lebih mempersiapkan diri dan berperan aktif dalam momen-momen Pilkada, bagaimanapun juga kepemimpinan kedepan lambat atau cepat akan beralih ke generasi muda. Oleh Karena itu sebelum pemuda mengambil alih kepemimpinan kedepan tentunya diperlukan keabsahan kepemimpinan berdasar ukuran “kelayakan”, bukan berdasarkan kedekatan atau genetic belaka,” bebernya.

Sementara itu, Ketua DPD GPK Kota Palembang Samsul Bahri mengatakan, melalui FGD ini dia ingin mengajak organisasi lain untuk berupaya agar bisa bersama-sama untuk bisa memahami dan memaparkan tentang perilaku korupsi tersebut.

“Pemuda Sumsel terutama Palembang agar pemuda-pemuda saat ini bisa bekerja sama dan bisa bahu membahu untuk bekerja sama agar perilaku korupsi ini bisa dihilangkan dari sejak dini,” ujarnya.

Untuk aparat penegak hukum, dia berharap agar bisa menjalankan tupoksinya dengan semaksimal mungkin agar bisa membatasi perilaku-perilaku pencegahan korupsi.

“Pesan untuk para pemimpin agar mementingkan kepentingan rakyat serta anak cucu ke depannya, ketika mereka memimpin Indonesia ini bebas dari korupsi,” katanya.

Ditempat yang sama, Ketum DPP Gencar Indonesia Charma Afrianto saat dimintai keterangannya mengatakan bahwa semua harus menghilangkan cara pandang instan, sifat-sifat yang hasil instan karena itu benih dari tumbuhnya korupsi.

“Jadi kalau kita berani menjalin proses dengan jujur kita bisa mengupgrade diri kita dengan baik. Kalau kita tidak berani mengupgrade diri dengan baik maka akan melakukan tadi korupsi mental yaitu melakukan sesuatu secara instan dan cara-cara instan. Inilah yang harus diputus mata rantainya saat ini,” katanya.

Menurutnya, peran pemuda sebagai agen perubahan itu harus melakukan kritik harus melakukan perlawanan.

“Tidak boleh takut mengkritik jika ada indikasi korupsi yang dilakukan dosen, rektor, atau dinas-dinas. Harus berani menyampaikan itulah peran pemuda,” bebernya.

“Ubah cara pandang pemuda hari ini menuju hal-hal yang produktif dan konstruktif. Hari ini banyak pemuda berpikiran instan, kalau merasa pemuda tidak boleh lagi mendapatkan sesuatu instan. Harus menjalani proses kalau berani menjalin proses artinya tepat fungsinya sebagai pemuda,” tambah Charma.

Menurutnya, tidak bisa menghentikan korupsi menjadi nol. ” Tapi pribadi pribadi kita dulu harus dimulai, baru bisa mempengaruhi lingkungan. Yang kita lakukan sekarang adalah mengkritisi, berani mengkritisi kalau tidak berani mengkritik maka korupsi tumbuh subur,” pungkasnya. (afan)

No More Posts Available.

No more pages to load.