Ilustrasi |
SriwijayaAktual.com – Pegiat sosial media melalui akun Twitternya @Dennysiregar7 menyinggung calon wakil presiden nomor urut 02, Sandiaga Salahuddin Uno mengenai konsep wisata halal yang ingin diterapkan di Pulau Bali.
“Bali itu pulau dewata. Bukan pulau onta,” kicaunya, Rabu (27/2/2019).
Bali itu pulau dewata. Bukan pulau onta.— Denny siregar (@Dennysiregar7) 26 Februari 2019
Dia mengingatkan kepada Sandiaga agar tidak terlalu memaksakan konsep tersebut yang mayoritas ditentang oleh masyarakat di Pulau Dewata. Lantaran, Bali sejak awal sudah khas dengan budayanya.
“Awalnya datang dengan konsep wisata halal. Lama-lama semua di Bali diharamkannya..,” katanya.
Sejak dulu sudah ada yang ingin memaksakan konsep syariah di Bali bro @sandiuno. Dan Bali bereaksi keras. Jangan dibongkar lagi dengan konsep wisata halal segala.Bali tetap Bali. Jangan dirubah hanya karena ingin berjanji. pic.twitter.com/OPkMR2lfhl
— Denny siregar (@Dennysiregar7) 26 Februari 2019
Jangan hanya kepentingan politik maka budaya yang sudah terbangun
sejak awal malah diubah sesuai janji para capres-cawapres selama
berkampanye.
sejak awal malah diubah sesuai janji para capres-cawapres selama
berkampanye.
“Sejak dulu sudah ada yang ingin memaksakan konsep syariah di Bali bro @sandiuno. Dan Bali bereaksi keras. Jangan dibongkar lagi dengan konsep wisata halal segala. Bali tetap Bali. Jangan dirubah hanya karena ingin berjanji,” ujarnya.
Jika konsep wisata halal
diterapkan ingin menarik wisatawan asing dari Timur Tengah, maka dia
menantang daerah yang mayoritas Islam untuk diubah. Demi menarik
wisatawan asing dari negara manapun.
diterapkan ingin menarik wisatawan asing dari Timur Tengah, maka dia
menantang daerah yang mayoritas Islam untuk diubah. Demi menarik
wisatawan asing dari negara manapun.
“Kalau Bali mau dibikin wisata halal
untuk menarik turis timur tengah, bagaimana seandainya Aceh dibikin
wisata haram untuk menarik turis-turis Jepang dan Eropa? Toh semuanya
kan demi uang, uang dan uang…,” cuitnya. [*]
untuk menarik turis timur tengah, bagaimana seandainya Aceh dibikin
wisata haram untuk menarik turis-turis Jepang dan Eropa? Toh semuanya
kan demi uang, uang dan uang…,” cuitnya. [*]