Ketum LSM JPPS Sumsel Angkat Bicara Terkait PPDB SMAN Dan SMKN Yang Berpotensi Datangkan Aksi Demo Dari Aktivis

oleh -99 views
oleh

Palembang, corongnews.com

Ketua Umum (Ketum) DPP LSM JPPS Sumsel, Mgs. Amin Fauzi SH angkat bicara terkait Penerimaan Peserta Didik Baru atau PPDB tingkat SMAN dan SMKN di Kota Palembang tahun 2024.

Mgs. Amin Fauzi SH kepada awak media menyampaikan bahwa proses PPDB tingkat SMAN dan SMKN di Kota Palembang tahun 2024 akan berpotensi mendatangkan gejolak aksi demo dari para aktivis di Sumatera Selatan.

“Saya menilai jika proses PPDB tersebut dinilai akan mendatangkan gejolak dari aktivis, entah itu lewat aksi demo atau penyampaian laporan pengaduan,” ujar Mgs. Amin Fauzi SH pada, Sabtu (27/04/24).

Pasalnya Mgs. Amin Fauzi menilai dan turut menduga bahwa bukan rahasia umum lagi kalau mau masuk ke sekolah SMA maupun SMK Negeri di Palembang ini harus ada dua hal yakni orang dalam dan uang pelicin. Jadi kalau kita tidak memiliki kedua hal tersebut besar kemungkinan tidak akan diterima di sekolah yang dituju.

“Kedua faktor inilah yang menurut saya akan mendatangkan gejolak aksi protes dari elemen masyarakat,” ujarnya.

Masih menurut Mgs. Amin Fauzi SH bahwa berdasarkan informasi yang didapat pihaknya menemukan adanya dugaan indikasi penunjukan beberapa orang oknum di Palembang oleh oknum di Dinas Pendidikan Sumsel untuk menjadi back up jika ada yang ingin meminta bantuan untuk masuk ke sekolah tertentu.

“Untuk itu saya berharap supaya tidak terjadi gejolak yang berpotensi mendatangkan aksi protes yang bisa merusak citra pendidikan di Sumatera Selatan, sekiranya pihak Dinas Pendidikan dan Kepala Sekolah harus lebih selektif dan terbuka serta benar-benar menjalankan Peraturan Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan terkait PPDB,” harapnya.

Lebih lanjut Mgs. Amin Fauzi SH juga mengatakan kalau memang kita semua mau betul-betul bersih dan bebas dari praktik KKN maka jangan ada satu patah kata pun dari pihak sekolah untuk meminta uang Sumbangan berdalih Komite. Lebih baik bubarkan seluruh komite sekolah SMAN, SMKN serta jangan ada lagu oknum sekolah yang mengarahkan beli seragam lewat penjahit rekanan sekolah.

“Lebih baik itu kita kembali lagi ke Era 80 dan 90 an, dimana murid SMAN dan SMKN pakai baju putih abu-abu disertai atribut sekolah. Itu saja permintaan kami, apabila kami menemukan adanya penjualan atau pengarah utk pembelian baju sekolah maka saya selaku Ketua Umum LSM JPPS Sumsel tidak akan segan menggelar aksi demo dan melaporkan ke APH atas dugaan Tindak Pidana Pungli, dan Suap,” tutup Mgs. Amin Fauzi SH. (afan)

No More Posts Available.

No more pages to load.