Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi Optimalkan Peran Pokmaswas dalam Menjaga Sumber Daya Perikanan di Sungai

oleh -361 views
oleh

Palembang, corongnews.com –

 

Palembang,– Deputi Bidang Koordinasi Kelautan Maritim dan Energi Kementrian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi menggelar rapat koordinasi optimalisasi peran kelompok masyarakat pengawas (Pokmaswas) dalam rangka menjaga sumber daya perikanan di perairan Provinsi Sumsel bertempat di Hotel Novotel, Jumat (11/3/2022).

Deputi Bidang Koordinasi Kelautan Maritim dan Energi Kementerian Koordinasi Bidang Kemaritiman dan Investasi Basilio Dias Araujo ketika diwawancarai mengatakan bahwa pada hari ini pihaknya dari Kemenko Kematiriman dan Investasi yang membidangi pengawasan sungai dan laut khususnya bagi masyarakat.

“Disini kita menggelar rakor yang dihadiri berbagai stakeholder yakni, Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), Kementerian PUPR, Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan ( KLHK) kemudian kita juga melibatkan Pemerintah Daerah yakni, Dinas terkait baik dari Provinsi maupun Kabupaten dan kota di Provinsi Sumsel,” ujarnya.

“Rakor ini membahas bagaimana mengoptimalkan serta melibatkan komponen masyarakat dalam hal pengawasan perikanan dan lingkungan yang berada di sekitar sungai dan pesisir pantai, dengan melibatkan Pokwasmas.

Selain itu, Kita melihat dan membangun sinergitas antara pemerintah pusat, daerah dan masyarakat dalam hal melakukan pengawasan di sekitar sungai dan pesisir pantai, ” tambahnya.

Basilio menjelaskan, bahwa pihaknya melihat potensi yang ada di Provinsi Sumsel.

Sungai Musi sebagai aset dan urat nadinya masyarakat sumatera selatan dalam sumber kehidupan. Memiliki panjang sekitar 750 kilometer sungai musi terdapat banyak anak sungai yang menghubungkan antara kabupaten dan kota di Sumsel. Sehingga dimungkinkan banyak sekali terdapat sampah yang menggenangi aliran Sungai Musi.

Kita sadari apabila kita berkunjung ke Kota Palembang, yang terkenal dengan aneka ragam kulinernya yang bahan bakunya berasal dari ikan sungai.

Misalnya saja kalau kita mau makan pempek dan pindang ikan. yang mana bahan bakunya berasal dari sungai.

“Kita ingin membangun kesadaran masyarakat, bagaimana kalau ikan ikan tersebut terkontaminasi dan tercemar oleh limbah industri misalnya ikan tersebut mengkonsumsi kotoran dan racun.

Maka sampah plastik itu terpecah menjadi mikroplastik dan tidak bisa terurai dalam daging.

Begitupula jika ikan memakan racun, itu bisa bayangkan makan pempek dan pindang ikan sungai tapi ikannya sudah terkontaminasi plastik dan racun,” bebernya.

Basilio mengungkapkan bahwa pihaknya tengah berupaya untuk menyadarkan kesadaran masyarakat Palembang yang mana kota Palembang ini sangat terkenal dengan aneka kulinernya seperti pempek dan pindang ikan.

“Jadi kita ingin mengajak masyarakat untuk tidak mengotori sungai dan menjaga kebersihannya. Karena kalau masyarakat dari luar Palembang tahu kalau pempek dan pindang ikan berasal dari sungai yang kotor, mereka tidak mau makan pempek dan pindang ikan tersebut.

Mari kita sama sama mengedukasi masyarakat, untuk tidak membuang sampah di sungai karena sungai merupakan ekosistem berbagai ikan yang kita konsumsi ” jelasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan provinsi Sumsel, Widada Krisna ketika diwawancarai mengatakan bahwa dengan digelarnya rakor ini dapat lebih mengoptimalkan Peran Pokmaswas dalam Menjaga Sumber Daya Perikanan di Provinsi Sumsel dengan hal tersebut diharapkan produksi ikan di sumsel dapat lebih ditingkatkan lagi sehingga kualitas ikan di Provinsi Sumsel dapat bersaing dengan daerah lain yang ada di Indonesia, tandasnya. (Red)

No More Posts Available.

No more pages to load.