woOW! Ada 1.000 Ciuman untuk Bupati Talaud di Festival Pulau Sara

oleh -844 views
oleh
Festival%2BPulau%2BSara

TALAUD-SULTRA, SriwijayaAktual.com  – Festival Pulau Sara
yang digelar 2 Juli 2017 mendatang bakal berlangsung spektakuler mengisi
serangkaian festival crossborder. Silakan kosongkan jadwal Anda karena
akan ada banyak atraksi spektakuler yang bisa dinikmati. Dijamin, Anda
akan jatuh cinta dengan Talaud!
Yang suka hunting foto, nature keren, ada lomba Pesona Desaku Yang
Kucinta yang bisa dinikmati. Yang dilombakan yaitu fotografi dan pesona
desanya. Yang suka sport, ada lomba renang yang siap menyapa. Yang suka
musik, silakan saksikan bambu entel. Sementara yang suka segala hal yang
unik, tak biasa, bisa arahkan pandangan ke 1.000 ciuman untuk bupati. 
“Pemerintah terus berupaya agar pariwisata Talaud dikenal banyak
orang. Salah satu langkah promosi pariwisata yang dilakukan yakni dengan
melaksanakan even bergengsi ini,” kata Bupati Kepulauan Talaud Sri
Wahyuni Maria Manalip, Minggu (18/6/2017).
Ya, Talaud, Provinsi Sulawesi Utara (Sultra)  memang istimewa. Sangat pas ditetapkan menjadi destinasi
wisata daerah perbatasan. Daerahnya berbatasan langsung dengan Filipina.
Pesona alam bibir Laut Pasifik yang indah bisa terlihat jelas dari
sana.
Sang bupati pun sangat pede soal pesona alam wilayahnya. Dari
paparannya, destinasi wisata di Talaud banyak menebarkan pesona alam
yang yahud. Pulau Karakelang misalnya. Banyak surga tersembunyi yang
bisa ditemui di sana. 
Selain wisata alam pantai dan air terjun, ada juga wisata petualang
goa dan desa wisata. Yang cukup dikenal antara lain Pantai Pesisir Timur
pulau Karakelang, Pantai Lobbo, Goa Weta, Air Terjun Ampadoap, dan Desa
Adat Bannada.
Di pesisir Timur, wisatawan bisa menikmati hamparan pasir halus
sepanjang 12 kilometer. Pantainya berhadapan langsung dengan Lautan
Pasifik dan memiliki lebar sekitar 60 hingga 80 kilometer jika sedang
surut.
Pantai Lobbo di Kecamatan Beo Utara juga tak kalah okenya. Apalagi
saat sunset. Pancaran oranye matahari di ufuk barat bumi semakin indah
saat pulau Nusa Tofor dan Nusa Dolong membentuk siluet di bawahnya.
Hamparan pasir hitam halus yang luas, serta deburan ombak bertingkat
semakin menambah nikmatnya menghabiskan senja di pantai yang masih
perawan ini.
Pualu Karakelang juga punya pesona Goa Weta dengan stalaktit dan
stalakmitnya. Goa ini mempunyai panjang sekitar 400 meter dan tembus ke
ujung goa lainnya di perbukitan. Air Terjun Ampadoap juga punya keunggulannya sendiri. 
Dua buah air terjun yang saling berhadapan ini tak tinggi,
masing-masing hanya setinggi lima meter. Kedua air terjun ini jatuh di
antara bebatuan dan aliran airnya bertemu di satu titik, lalu mengalir
bersama menuruni anak sungai. Sementara, Desa Bannada ditetapkan sebagai
desa adat karena kearifan lokal kerajaan Talaud atau Porodisa yang
tetap terjaga hingga saat ini.

Menteri Pariwisata Arief Yahya menjelaskan, cross border tourism di
Talaud sangat potensial. Goalnya bisa diarahkan ke crossborder area yang
semakin hidup dan menjadi destinasi yang ramai dikunjungi wisatawan
mancanegara (wisman).

“Silakan belajar dari banyak negara di Eropa yang maju karena
crossborder. Prancis dan Spanyol hebat mengelola crossborder tourism
sebagai sebagai pendulang devisa. Malaysia juga, untuk market travellers
Singapore. Taalaud juga bisa sama. Masyarakat di sana juga harus
mendapatkan benefit dengan lebih banyak event, sehingga banyak orang
berdatangan,” ujar Menpar Arief Yahya. (***)

No More Posts Available.

No more pages to load.