Sistem Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan di Tengah Pandemi Virus Covid-19

oleh -556 views
oleh
Sistem Sosial Budaya Masyarakat Pedesaan di Tengah Pandemi Virus Covid-19
Foto/Ilustrasi: Masyarakat Pedesaan Ditengah Pandemi Covid-19

CorongNews – Sistem menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) merupakan perangkat unsur yang secara teratur saling berkaitan sehingga membentuk suatu totalitas. Lebih mudahnya sistem adalah kumpulan dari beberapa unsur yang saling berkaitan. Sistem sosial budaya merupakan perilaku hubungan individu maupun kelompok dalam masyarakat yang diterima oleh sebagian besar masyarakat karena bersumber dari nilai-nilai budaya yang telah menjadi bagian pola hidup sehari-hari masyarakat itu sendiri. Pada masyarakat pedesaan tentunya memiliki karakteristik sistem sosial budaya tersendiri yang membedakannya dengan masyarakat perkotaan. Seperti pada nilai solidaritas masyarakat pedesaan yang lebih tinggi daripada perkotaan. Nilai-nilai dan kebiasaan yang ada pada masyarakat pedesaan akan melekatdi hati masing-masing individu ataupun bisa berubah karena faktor mendesak tertentu seperti yang terjadi ketika pandemi covid-19 saat ini.

Wabah covid-19 bukan hanya berdampak pada segi kesehatan dan perekonomian masyarakat. Tetapi juga berdampak pada sistem sosial budaya yang di dalamnya mengandung unsur penting seperti gagasan, nilai, dan norma yang ada pada masyarakat. Bagi masyarakat pedesaan dalam menghadapi pandemi, penguatan sistem sosial budaya yang sudah ada bisa menjadi solusi yang efektif. Seperti dengan meningkatkan rasa gotong royong dalam pencegahan penyebaran virus corona atau covid-19, yang secara spesifik nampak pada kegitan bersama penyemprotan desinfektan yang dilakukan masyarakat pedesaan di berbagai darah di Indonesia. Selain itu, dengan adanya pandemi ini hal sebaliknya juga bisa terjadi. Sistem sosial budaya yang ada bisa berubah karena tuntutan sebagai solusi efektif di tengah wabah. Seperti halnya kegiatan berkumpul bersama, pengajian, arisan, rutinan yang biasa kita lihat di pedesaan akhirnya mulai dikurangi sebagai bentuk social distancing yang menjadi salah satu solusi pecegahan penyebaran covid-19. Tentunya masyarakat pedesaan mau tidak mau harus bisa berdaptasi dengan keadaan seperti ini.

Unsur penting yang sudah dipelajari, dialami, dan dibangun bersama dalam sistem sosial budaya masyarakat pedesaan adalah gagasan, nilai, dan norma. Ketiga unsur ini ada yang mengalami penguatan ada juga yang mengalami perubahan sebagai dampak adanya pandemi Covid-19. Pertama adalah gagasan, merupakan suatu kontruksi pemikiran yang dibangun secara sosial di masyarakat sebagai pengemban kebudayaan dalam menyikapi lingkungan dan keadaan, termasuk pada kondisi pandemi ini. Kuatnya gagasan masyarakat pedesaan yaitu tidak makan jika tidak bekerja menjadi salah satu faktor penguat mereka tetap bekerja dan mengindahkan himbauan pemerintah untuk tetap di rumah. Yang kedua adalah nilai, merupakan gagasan mengenai ukuran apakah suatu pengalaman atau tindakan bisa berarti pantas atau tidak pantas di lingkungan masyarakat pedesaan. Seperti halnya nilai kepercayaan yang sebagian mengalami perubahan akibat kebijakan publik yang ada di tengah Pandemi. Masyarakat pedesaan yang biasa melakukan ta’ziyah, tahlilan, slametan pernikahan, dan lain sebagainya kini mulai dibatasi atau dihimbau untuk jaga jarak sebagai bentuk kebijaka pemerintah dalam mengatasi covid 19. Yang ketiga adalah norma, yang dipahami sebagai aturan tidak tertulis bersama dalam menjalani kehidupan juga banyak yang mengalami perubahan akibat adanya pandemi. Contoh kecil seperti ketika bertemu orang lain kebiasaan berjabat tangan, kini sudah dhimbau untuk tidak dilakukan di kalangan masyarakat. Dengan kondisi seperti ini masyarakat pedesaan harus mampu memahami keadaan dan mulai beradaptasi dengan sistem sosial budaya yang sedikit bergeser tanpa menghilangkan nilai yang sudah ada. Menghadapi pandemi tanpa ada rasa panik, namun tetap waspada sesuai anjuran pemerintah. (M. Fajri/puspensos.kemsos.go.id)

No More Posts Available.

No more pages to load.