Persiapkan Lembaga Sertifikasi Profesi, CLSP UIN Raden Fatah Benchmarking ke Universitas Indonesia

oleh -90 views
oleh
persiapkan lembaga sertifikasi profesi

CorongNews.com – Dalam rangka pembentukan Lembaga Sertfikasi Profesi (LSP), Tim Pembentukan Calon Lembaga Sertfikasi Profesi (CLSP) Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah melakukan benchmarking ke LSP Universitas Indonesia, Depok, Kamis (30/5/24).

Tim LSP UIN Raden Fatah secara lengkap terdiri Dr. Heri Junaidi, M.A selaku Pengarah, Dr. Rika Lidyah, S.E., M.Si., Ak.CA selaku Ketua, dengan anggota Dr. Titin Hartini, M.Si, Dr. Irham Falahudin, M.Si, Dr. Amilda, M.Hum, Dr. Quratul Aini, M.Pd dan Fathiyah Nopriani, M.T. Kunjungan TIM CLSP UIN Raden Fatah diterima langsung oleh Manajer Administrasi Keuangan, Fitriana Dwi Asmarani dan Manajer Mutu, Heri Yuliyanto, S.Si, M.Kom. yang juga bertugas menjadi pengawal mutu di LSP UI.

Fitriana Dwi menjelaskan bahwa LSP UI pada awalnya LSP UI berdiri tahun 2017 berdiri mendapatkan lisensi. Program lisensi oleh LSP melakukan assessing gratis karena sudah dibayar oleh fakultas/program studi.

“Ada 38 skema yang dibuat disesuaikan dengan skema mahasiswa. Dengan memiliki 13 TUK , assessing setiap tahun 1000 mahasiswa, bidang kerjasama melakukan dengan fakultas yang ada beberapa pelatihan,” ujarnya.

Lebih lanjut, Fitriana menjelaskan bahwa skema dibentuk berdasarkan jajaran Program Studi (Prodi) masing-masing yang disesuaikan dengan pasar kerja di dunia usaha dan dunia industri. Asesor tidak saja hanya dari UI, bisa melibatkan asesor lain yang dimiliki jaringan asesor melalui UI. Secara umum LSP UI awalnya dibentuk berdasarkan kebutuhan Prodi yang menjadi bagian dari kurikulum sehingga memiliki nilai tambah dalam proses akreditasi.

“Ada program lain yang dimiliki misalnya lisensi asesor dan refreshing asesor, disesuaikan dengan kebutuhan dunia industri. LSP perlu membuat video profil LSP sebagai bentuk sosialisasi dan promosi. Selain itu, membangun web terhubung dengan web BNSP sebagai bentuk lembaga resmi yang bisa dipantau kegiatan LSP UI,” jelasnya.

Selain itu, Dr. Rika Lidyah, S.E., M.Si., Ak.CA selaku Ketua Pembentukan CLSP UIN Raden Fatah mencoba menjelaskan rencana awal pendirian LSP UIN Raden Fatah terutama dalam menentukan skema yang akan dibuat bisa diadopsi dan kompilasi dari skema dan struktur organisasi LSP UI.

Adapun skema yang akan diadopsi seperti, di LSP UI ada kerjasama dengan fakultas lain yang ada untuk diklat namun ujian sertifikasi dilakukan oleh LSP UI. LSP UI melaksanakan asesor kompetensi setahun 2 kali dengan kuota terbatas, dan bisa diikuti oleh peserta luar. Sejak berdiri LSP UI 2017 juga telah menjadi prototipe dari pemisahan pendidikan vokasi dengan akademik lainnya, sehingga merasa perlu mendirikan LSP sebagai pembeda.

Lebih lanjut, Ketua CLSP UIN Raden Fatah mengatakan hal yang akan diadopsi juga diantaranya fakultas lain yang non vokasi boleh mendaftar dengan membayar ke LSP, sedangkan mahasiswa vokasi sudah dianggarkan oleh Prodi di RKA, namun diluar vokasi ada jangkauan yang disesuaikan dengan skema kompetensi yang dipilih atau diikuti. Bagi peserta yang tidak kompeten diberikan kesempatan untuk mengulang selama 1 minggu, setelah itu diberikan kesempatan untuk ujian kembali agar bisa direkomendasikan. Sertifikat kompetensi yang diambil sesuai dengan persyaratan, misalnya transkrip yang disyaratkan karena di UI sertifikasi kompetensi merupakan bagian dari kurikulum di vokasi, jika ada skema umum harus ada portofolio, hal ini sebagai dari manajemen mutu yang diterapkan.

“UIN Raden Fatah juga berupaya untuk melakukan apa yang telah diterapkan LSP UI yakni mendukung kompetensi pendidikan vokasi sebagai bagian dari kurikulum yang diwajibkan bagi setiap lulusan vokasi memiliki sertifikasi kompetensi di bidangnya. Seperti halnya LSP UI yang memiliki 39 skema kompetensi dari 45 skema yang diajukan dan perkembangan

No More Posts Available.

No more pages to load.