corongnews.com –
Hari Raya Iduladha identik dengan beragam olahan daging kambing yang menjadi sajian favorit. Mulai dari sate, tongseng, gulai kambing, dan lainnya.
Namun di balik itu, ada sejumlah mitos dan fakta terkait daging kambing yang jadi primadona saat Iduladha.
Berikut empat mitos dan fakta soal daging kambing.
1. Picu darah tinggi atau hipertensi
Master of Science in Nutrician and Health Wageningen University Belanda, Ardy Brian Lizuardi mengatakan bahwa itu hanya mitos semata.
“Daging kambing tak punya efek untuk menyebabkan darah tinggi. Daging kambing tak ada bedanya daging lainnya,” katanya dalam sebuah acara, Juli 2020.
Dia mengungkapkan bahwa selama ini daging kambing dikaitkan dengan kolesterol dan darah tinggi sebenarnya karena proses memasaknya.
Pasalnya, ketika memasak daging kambing, ada penambahan banyak garam dan juga santan kental, misalnya pada olahan tongseng atau gulai.
Sebelumnya, dokter spesialis saraf yang fokus pada kasus stroke, Amanda Tiksnadi mengatakan hal serupa bahwa bukan cuma daging kambing yang patut disalahkan dalam hal hipertensi.
Bumbu masakan seperti garam juga diketahui bisa menjadi penyebab stroke yang kerap tak disadari banyak orang.
“Mungkin bukan hanya pengaruh dari daging kambingnya sendiri, tetapi dari berbagai makanan lain, karena otomatis mengandung garam sehingga rasa lebih asin,” kata Amanda, Agustus 2018.
Tingginya kadar natrium dalam garam menyebabkan retensi air dalam tubuh yang membuah volume pembuluh darah penuh terisi cairan. Akibatnya, lanjut Amanda, tekanan darah meningkat.
2. Tingkatkan libido pria
Daging kambing dan beberapa bagian dari jeroan kambing telah lama dipercaya dapat meningkatkan vitalitas, keperkasaan, hingga libido pria, seperti torpedo kambing serta empedu kambing.
Menanggapi hal tersebut, Seksolog Zoya Amirin mengatakan, secara klinis, umumnya daging kambing atau jeroan kambing tidak langsung membuat pria terangsang secara seksual. Melainkan efek panas yang ditimbulkan.
“Efek panas itu yang membuat orang berpikir bahwa itu adalah gairah seksual,” papar Zoya ketika dihubungi CNNIndonesia.com, Agustus 2019.
Menurut Medical News Today, daging merah seperti daging kambing memang memiliki suplemen arginin yang dapat meningkatkan aliran darah, sehingga menimbulkan efek panas dalam tubuh.
Namun, daging lain seperti daging ayam, atau bahkan kacang-kacangan sebenarnya juga mengandung arginin.
Zoya melanjutkan, justru makanan rempah-rempah seperti cengkeh atau buah pala, lebih bisa merangsang hasrat seksual. Memakan tiram juga dapat membantu meningkatkan rangsangan terhadap seksualitas karena tiram mengandung zinc yang sangat tinggi.
“Zinc diketahui dapat memberikan efek positif bagi proses reproduksi pria, seperti melindungi sperma dari bakteri dan membuat sperma lebih sehat,” kata Zoya.
3. Tidak boleh dicuci
Sebelum dimasak, daging umumnya dicuci bersih. Namun perlakuan ini tak berlaku untuk daging kambing yang akan dimasak.
Daging kambing yang dicuci justru dapat mempertajam bau amis dan membuat daging berisiko semakin alot.
Jadi, setelah mengurangi lapisan lemak, sebaiknya daging langsung dimasak.
4. Kandungan gizi
Dirangkum dari berbagai sumber, daging kambing memiliki tingkat zat besi yang lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging sapi, babi, domba, dan ayam, dalam porsi yang sama.
Selain itu, daging kambing juga mengandung kadar kalium yang lebih tinggi dan kadar natrium yang lebih rendah dibanding daging lainnya.
Soal lemak, daging kambing ternyata jauh lebih ‘bersih’ dibanding daging lainnya. Daging ini juga punya kalori yang jauh lebih rendah. Tiga ons daging kambing memiliki total lemak 2,6 gram. Sedangkan 3 ons sapi mengandung 7,9 gram dan ayam 6,3 gram.
Tiap tiga ons daging kambing mengandung 122 kalori, namun daging sapi 179 kalori dan ayam 162 kalori.
Selain itu, daging kambing memiliki zat besi yang lebih tinggi dibanding ayam. Nilai proteinnya juga cukup tinggi tak jauh berbeda dari daging sapi yaitu 23 gram per porsi, sedangkan sapi 25 gram per porsi.
Bagaimana dengan kolesterol dari daging kambing? Kolesterol kambing per 3 ons adalah sekitar 63,8 miligram saja, dibandingkan dengan daging ayam yang mengandung 76 miligram per tiga ons-nya.
Meski demikian, alangkah baiknya untuk tetap mengontrol asupan daging kambing kurban saat Iduladha dengan baik untuk menjaga kesehatan Anda. Yang harus diingat, menyantap apapun yang berlebihan tak baik untuk kesehatan. (CNNIdonesia.com)