Watu Kenteng, di Puncak Kenteng Songo |
“Watu” dapat diartikan adalah Batu, sedangkan “Kenteng” dapat diartikan adalah Lubang. Misteri Watu Kenteng di Puncak Kenteng Songo adalah salah satu kisah yang disampaikan dari generasi ke generasi. Kisahnya cukup termahsyur di masyarakat setempat atapu para pendaki yang pernah menjajaki Puncak Tertinggi kedua di Gunung Merbabu ini.
Kisah yang paling termahsyur yang mungkin sering didengar pendaki adalah bahwa batu ini menandakan wilayah ini adalah wilayah para lelembut yang bersemayam di Puncak Merbabu. Oleh karena itu banyak kisah mistis yang diceritakan oleh pendaki yang mengalaminya, terlebih tidak sedikit pengalaman mistis yang sudah terjadi hingga saat ini.
Kalian yang pernah mencapai Puncak Kenteng Songo, kalian akan menemukan artefak purba yakni batu yang tertata cukup rapi tepat di Puncak Gunung Merbabu. Batu tersebut memiliki lubang di atasnya seperti wadah tempat menumbuk padi, dan Jika hujan maka lubang batu tersebut akan terisi dengan air. Tapi ada yang aneh karena batu berlubang ini hanya berjumlah 4, sedangkan nama puncak tersebut adalah Puncak “Kenteng Songo” yang jika di artikan adalah “Sembilan Lubang”. Entah mengapa antara nama dan jumlah batunya berbeda, ada beberapa kisah terkait hal ini dari masyarakat setempat.
Menurut masyarakat setempat bahwa menurut kasat mata memang hanya ada 4 baru berlubang, yang sebenarnya jika dilihat dari mata batin atau yang sanggup melihatnya aslinya batu tersebut memang berjumlah sembilan. Masyarakt percaya bahwa Wate Kenteng ini memang sudah ada semenjak Gunung Merbabu terbentuk dan menjadikan wilayah ini menjadi tempat bersemayam makhluk halus di Gunung Merbabu.
Menurut versi lain dari cerita masyarakat yang ada disana, jaman dulu pada saat kerajaan Mataram berdiri dan memerintah di pulau jawa. Kerajaan ini memiliki pusat pemerintahannya di Puncak Kenteng Songo, sembilan batu berlubang ini dipercayai adalah umpak atau pondasi bati tiang pendopo Istananya.
Kerajaan ini konon memiliki 2 pasukan besar yang dibedakan dengan warna, satu pasukan berwarna merah dan pasukan yang lain berwarna hijau. Konon jika pendaki yang menyamai atau memakai pakaian dengan warna merah akan diusir oleh pasukan merah ini, hingga sampai saat ini masyarakat percaya bahwa pendaki pantang untuk memakai baju merah saat mendaki Gunung Merbabu.
Banyak sekali kejadian yang tidak lazim yang ditemukan oleh para pendaki, antara lain mendengar ada keramaian di Puncak Kenteng Songo padahal tidak ada pendaki lain. Memang masyarakat percaya bahwa Kenteng Songo menjdai negeri diatas awan bukan hanya bagi para pendaki tapu juga para makhlus tak kasat mata yang mendiami Gunung Merbabu.
Terlepas dari itu semua, artefak ini adalah barang berharga yang harus dijaga. Karena di batu terdapat kisah-kisah yang dari turun temurun diceritakan dari masyarakat, dan menjadi salah satu peninggalan yang harus kita jaga bersama-sama. Jadi jangan merusak batu tersebut, dan jagalah kelestarianya sehingga batu ini tetap bisa kita temui sampai kapanpun.