Palembang, corongnews.com –
Dewan Pimpinan Jaringan Anti Korupsi (JAKOR) Sumsel kembali melakukan aksi unjuk rasa. Kali ini aksi Unjuk Rasa (Unras) dilakukan di depan kantor Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera V, dijalan Sudirman No. 1029 C, Sekip Jaya Kecamatan Kemuning, Palembang, Kamis 08/12/22.
Aksi kali ini berhubungan dengan temuan dan investigasi tim JAKOR dilapangan terkait pembangunan rumah susun Kejaksaan Tinggi Sumsel yang terletak di samping kantor Gubernur. Hasil dari investigasi JAKOR dilapangan tersebut ditemukan bahwa terdapat bangunan berupa Balkon belakang terlihat miring.
Orator JAKOR, Mukri AS, saat menyampaikan aspirasinya mengatakan bahwa pembangunan Rusun Kejati Sumsel yang dikerjakan oleh PT. Global Mandiri Servis dengan anggaran sebesar Rp.33.345.134.838,38 dan Manajemen konstruksi pembangunan Rusun Kejati Sumsel yang dikerjakan oleh PT.Angelia Oerip Mandiri sebesar Rp.1.452.055.000,00 patut diduga terindikasi KKN.
Dugaan indikasi KKN dimulai dari proses perencanaan, penunjukan PPK dan penyusunan HPS serta diduga kegiatan pembangunan Rusun tersebut tidak sesuai spesifikasi teknis, KAK dan RAB. Sebab dapat dilihat dengan kasat mata bahwa ada Balkon belakang bangunan Rusun tersebut terlihat miring.
“Kita seharusnya memberikan apresiasi kepada JAKOR karena telah memperhatikan pembangunan gedung rumah susun Kejaksaan tersebut karena berdasarkan pantauan dari JAKOR terlihat Balkonnya miring. Hal ini patut diduga ada kelalaian dari pengerjaannya yang diduga terindikasi korupsi,” ujar Mukri.
Berselang kemudian, massa aksi dari JAKOR dipersilahkan oleh Kepala Satker Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera V untuk beraudiensi didalam ruangan kantor. Hadir dalam ruangan itu, Kepala Satker Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera V, Yustina Patria, yang didampingi oleh staf, perwakilan JAKOR dan Kapolsek Kemuning AKP. Shisca Agustina, Sik., Msi.
Ketua JAKOR, Fadrianto TH, SH ketika menyampaikan pendapatnya menuturkan bahwa pertama mempertanyakan keberadaan kantor Satker Balai Pelaksana Perumahan, kemudian mempertanyakan penyebab dari miringnya Balkon belakang Rusun Kejati Sumsel.
“Pertama kita mempertanyakan keberadaan kantor Satker, kemudian penyebab miringnya Balkon Rusun Kejati. Sudah satu bulan ini kita memperhatikan dan melakukan kajian teknis terhadap miringnya Balkon tersebut. Ketika kita aksi demo di kantor Gubernur, kemiringan Balkon tersebut sangat jelas terlihat dan ini bisa menimbulkan pertanyaan atau bahkan permasalahan,” ujar Fadrianto.
Kami meminta kepada yang bertanggung jawab untuk segera memperbaiki itu karena dikhawatirkan akan menimbulkan masalah. Tapi tolong jangan asal dipoles saja sebab ini menyangkut kekuatan atau pemakaian besi sebagai penunjang Balkon, imbuh Fadrianto.
“Kami akan datang kembali (aksi) untuk melihat sejauh mana pendapat kami ini diterima dan kami juga ingin melihat perbaikan bangunan Balkon tersebut supaya tidak miring lagi,” kata Fadrianto.
Tidak lupa, Fadrianto juga mengucapkan terima kasih kepada Kapolsek Kemuning beserta jajarannya yang mengawal aksi damai ini.
Kepala Satker Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sumatera V, Yustina Patria, ketika diwawancarai wartawan mengatakan bahwa dirinya mengucapkan terima kasih kepada JAKOR yang sudah memberikan perhatiannya terhadap pembangunan Rusun Kejati Sumsel. Terkait perbaikan Balkon yang miring itu, pihaknya akan segera berkoordinasi dengan pihak ketiga untuk segera memperbaikinya.
“dalam waktu dekat ini, setelah Soft Opening yang akan dihadiri oleh Kejagung RI dan Kementerian PU terhadap Rusun tersebut, maka Balkon yang miring tadi akan kita perbaiki,” ujarnya.
Selain itu, Kapolsek Kemuning, AKP. Shisca Agustina, Sik., Msi juga memberikan pendapatnya bahwa aksi yang dilakukan JAKOR berlangsung dengan damai. (afan)