Palembang, corongnews.com
Black Pink atau Hitam Merah Pink layaknya nama personil K-Pop asal Korea Selatan ternyata mempunyai daya tarik tersendiri bagi mereka yang menyukainya. Daya tarik black pink itu sampai menular ke kostum atau pakaian yang sekarang dipakai oleh Calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang pasangan Fitrianti Agustinda-Nandriani. Dan bisa dikatakan, Black Pink sekarang menjadi identitas atau menjadi nama lain dari Fitrianti Agustinda-Nandriani.
Black pink ini telah menghasilkan hal yang positif bagi mereka berdua karena lewat banner-banner yang tersebar membuat orang-orang mudah teringat dan mengenal kalau yang identik dengan black pink itu adalah Fitrianti Agustinda-Nandriani. Ini sangat bagus dan tentunya memiliki nilai lebih untuk mereka berdua.
Pemilihan kostum berwarna black pink oleh Fitrianti Agustinda-Nandriani sangatlah tepat, itu menandakan identitas untuk diingat banyak orang saat melihatnya. Ini ide cermelang, dengan menggunakan metode artistik dan berpadu antara kecantikan Fitrianti-Nandriani dalam kostum berwarna black pink, itu sudah cukup untuk membuat orang tahu bahwa black pink itu adalah Fitrianti-Nandriani. Dan ini diyakini turut mempengaruhi naiknya elektabilitas mereka berdua.
Ungkapan tersebut seperti disampaikan oleh Iqbal Tawakal, salah satu Pegiat Demokrasi di Kota Palembang yang mengatakan kepada wartawan bahwa ide menggunakan black pink oleh Fitrianti-Nandriani sungguh diluar dugaan dan ini baru kali pertama diterapkan dalam Pilkada Kota Palembang. Karena biasanya calon-calon yang maju dalam Pilkada akan memakai pakaian yang bercorak khas daerah atau kemeja berwarna putih dan sebagainya.
Apa yang dilakukan oleh Fitrianti-Nandriani merupakan suatu terobosan. Dengan cara menggunakan pakaian berwarna black pink atau hitam merah pink serta memadukan ketenaran salah satu grup K-Pop asal Korea Selatan yang menggunakan nama “Black Pink” yang banyak digandrungi anak-anak muda di Kota Palembang tentunya ini bisa menghasilkan nilai lebih serta elektabilitas bagi mereka berdua, ungkap Iqbal Tawakal.
“Penggunaan black pink membuat Fitrianti-Nandrian bisa dikatakan unggul dari pasangan calon yang lain dalam hal penggunaan kostum atau fhasion. Karena penempatan pakaian dalam konteks PILKADA juga memengaruhi ketertarikan masyarakat terhadap pasangan calon,” imbuhnya.
Menurut Iqbal Tawakal, dalam PILKADA, umumnya masyarakat lebih mudah mengenal pasangan calon itu dari pakaian yang dipakainya. Mulai dari pilihan warna, jenis pakaian dan tulisan, apabila diaplikasikan dalam bentuk banner atau spanduk maka yang lebih dikenal oleh masyarakat itu adalah mereka yang ahli dalam memadukan semua itu ke kostumnya. Tentunya, juga harus ada aura positif dari yang memakainya.
“Menurut saya, INI BARU KEREN….!
Black Pinknya Fitri-Nandriani bisa jadi identitas dan daya tarik yang sangat memikat bagi yang melihatnya. Saya sendiri telah membuktikannya, ketika bertanya kepada seorang warga tentang Fitrianti-Nandriani, saya dijawab Black Pink dan begitupun sebaliknya,” ungkap Iqbal.
Selain itu, daya tarik dari black pink ini turut juga dibenarkan oleh dua orang warga yang bernama Ayu Lestari, warga Silaberanti dan Agus Cahyono warga Alang Lebar. Saat ditanya tentang ketiga Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang, kepada wartawan mereka berdua cuma menjawab dengan jawaban yang hampir sama yakni Pasangan Calon No Urut 1, black pink dan black pink itu Fitrianti-Nandriani.
“Saya baru tahu kalau black pink itu bukan saja ada di Korea Selatan dengan grup K-Popnya. Ternyata Palembang ini juga ada loh black pinknya, black pink kita itu Fitrianti-Nandriani, kalau tidak percaya silahkan lihat saja Banner-banner yang menampilkan mereka berdua dengan pakaian berwarna hitam dan pink, tapi bukan bagian dari grup penyanyi seperti K-Pop ya. Mereka berdua itu Pasangan Calon Walikota dan Wakil Walikota Palembang, dalam banner itu menampilkan Fitrianti memakai pakaian berwarna hitam atau black sedangkan Nandriani berpakaian warna pink. Keduanya terlihat sangat anggun, cantik, dan berwibawa serta keibuan, ungkap Ayu Lestari. (afan)