CorongNews.com – Memperingati Hari Amal Bhakti (HAB) ke-78 Kementerian Agama Republik Indonesia, Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang menggelar apel pagi di lapangan kampus Jakabaring UIN Raden Fatah Palembang, Rabu (3/01/24).
Bertindak sebagai Inspektur Apel Rektor UIN Raden Fatah Palembang Prof. Dr. Nyayu Khodijah, S.Ag., M.Si yang diwakili oleh Wakil Rektor I Dr. Muhammad Adil, M.A dan dan dihadiri seluruh pimpinan, dosen, tenaga pendidik, petugas kebersihan serta petugas keamanan di lingkungan UIN Raden Fatah Palembang.
UIN Raden Fatah Palembang juga memberikan penghargaan Satya Lencana untuk 3 orang ASN dalam apel pagi peringatan HAB ke-78 tersebut. Penghargaan diberikan untuk ASN yang telah mengabdi selama 10-30 tahun di Kementerian Agama.
Adapun penerima Satya Lencana dari UIN Raden Fatah Palembang yakni, Jasilawati, A.Md yang telah mengabdi selama 30 tahun, Dr. Rr. Mini Sariwulan, M.Si yang mengabdi selama 20 tahun, dan Lenny Marzulina, M.Pd yang mengabdi selama 10 tahun.
Dalam kesempatan ini juga UIN Raden Fatah memberikan banyak penghargaan diantaranya untuk kategori fakultas bersih, rapi dan terhijau, kemudian penghargaan untuk peraih nilai tertinggi hasil CAT psikotes tenaga kependidikan, serta prestasi-prestasi mahasiswa UIN Raden Fatah Palembang.
Rektor dalam sambutannya dengan membacakan amanat Menteri Agama RI H. Yaqut Cholil Qoumas yang diwakili oleh Wakil Rektor I mengajak seluruh pegawai Kementerian Agama untuk senantiasa menjaga diri, keluarga, dan masyarakat sekitar, serta mengimbau ASN Kementerian Agama (Kemenag) untuk terus menjaga netralitas sesuai dengan perundang-undangan. Dengan balutan netralitas itu, diminta kepada ASN Kementerian Agama untuk membantu menciptakan suasana kondusif di tengah masyaraka ASN Kementerian Agama untuk memperbaiki niat pengabdian dan pelayanan kepada umat.
“Jadikan peringatan HAB ke-78 ini untuk meningkatkan spirit layanan kepada seluruh umat beragama, sesuai dengan tema HAB ke-78 “Indonesia Hebat Bersama Umat”. Ini bermakna harus membersamai umat menuju Indonesia yang hebat,” pesan Menag.
Menag juga mengajak untuk wujudkan birokrasi pelayanan umat sebagai panggilan hati, bukan semata kewajiban birokarasi. Pelayanan umat harus dilandasi sebagai panggilan hati, hingga terwujud birokrasi yang inklusif, transparan dan berdampak.