Palembang, corongnews.com –
The Wijaya Institute Survey Opini Public Terkait Persepsi Masyarakat Terhadap Penegakan Hukum di Sumsel.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi, Kepolisian Negara Republik Indonesia sedang mengalami tantangan dan ujian relating cukup serius. Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Irjen Ferdy Sambo menjadi tersangka dalam kasus pembunuhan berencana terhadap salah ajudan, yaitu alm Brigadir J.
Efek kasus Ferdy Sambo bisa diperkirakan menimbulkan turunnya tingkat kepercayaan masyarakat terhadap Polri. Penurunan tingkat kepercayaan terhadap Polri disini lantaran maraknya pelanggaran yang dilakukan anggota kepolisian, dan ini menjadi catatan penting untuk perbaikan di internal Polri ke depannya.
Pemberitaan luas di media cetak, media elektronik maupun media sosial, menjadi sorotan berbagai elemen masyarakat untuk menunggu dan mengamati kinerja dari Polri dan berharap dapat menjadi catatan khusus dalam penegakan hukum di daerah.
Berdasarkan hal di atas, untuk mengetahui bagaimana persepsi masyarakat di provinsi Sumatera Selatan terkait dalam perkembangan hasil penyelidikan dan penyidikan serta sejauh mana kepercayaan masyarakat bahwa Polri akan mampu menyelesaikan kasus tersebut dan berdampak pada penegakan hukum di Provinsi Sumatera Selatan.
Untuk itulah, The Wijaya Institute mengadakan survey opini public. Secara spesifik, survey menanyakan pengetahuan public atas pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat di Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan.
Hal ini sebagaimana disampaikan oleh pendiri The Wijaya Institute, Dr. Wijaya, M. Si, P. hD lewat pesan whatsapp pada Minggu, 18/09/22, yang menyatakan bahwa dari 120 responden yang dijadikan sampel survey, semua responden mengetahui pelayanan yang selama ini diberikan oleh Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Selatan baik secara langsung maupun tidak langsung.
Dari 120 responden yang dijadikan sampel survey, terdapat 44 orang pernah berinteraksi dengan Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Selatan secara langsung dengan beragam urusan dan dari 120 responden yang dijadikan sampel survey, 76 responden mengetahui pelayanan Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Selatan cara membaca berita dan menonton berita.
Kemudian, dari 120 responden yang dijadikan sampel survey, mayoritas responden tahu kasus korupsi yang dialami oleh eks Kapolres OKU Timur yaitu AKBP Dalizon, 78,33 %. Tetapi responden yang tidak tahu terhadap kasus korupsi yang dialami oleh eks Kapolres OKU Timur yaitu AKBP Dalizon masih relative cukup besar yaitu 21,67 %. Terdapat 23,33 % yang sangat percaya atas pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Selatan, sebanyak 28 responden.
Dr. Wijaya, M. Si, P. hD juga mengatakan, terdapat 30,83 % yang cukup percaya atas pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Selatan, sebanyak 37 responden. Terdapat juga 19,17 % yang kurang percaya atas pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Selatan, sebanyak 23 responden.
Selain itu ada, 11,67 % yang tidak percaya sama sekali atas pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Selatan, sebanyak 14 responden dan terdapat 15 % yang tidak tahu/tidak jawab atas pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat Kepolisian Daerah Provinsi Sumatera Selatan, sebanyak 18 responden.
Untuk itu, terdapat 46,67 %, yaitu 56 responden yang sangat setuju komitmen Kapolri untuk mengusut tuntas dan transparan pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan. Selain itu ada terdapat 9,17 %, yaitu 11 responden yang kurang setuju komitmen Kapolri untuk mengusut tuntas dan transparan pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat Kepolisian Daerah Sumatera Selatan.
Berdasarkan hasil survei yang dilakukan, Dr. Wijaya, M. Si, P. hD menyimpulkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat terhadap institusi Kepolisian Republik Indonesia (Polri) turun pasca terjadinya kasus pembunuhan Brigadir J yang dilakukan oleh Irjen Ferdy Sambo, dan mayoritas responden mengetahui informasi terkait upaya – upaya penegakan hukum oleh institusi Kepolisian Republik Indonesia umumnya dan Kepolisian Daerah Sumatera Selatan dengan cara membaca berita dan menonton berita.
Kemudian, mayoritas responden percaya dengan pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan dan setuju untuk dilakukan pengusutan secara tuntas dan transparan, sebagaimana komitmen Kapoliri tentang Presisi Polri.
Untuk itulah, citra Kepolisian Daerah (Polda) Sumatera Selatan akan sangat berdampak terhadap penangan isu pengakuan AKBP Dalizon setor uang suap ke pejabat Kepolisian Daerah. (afan)