Palembang, corongnews –
Oleh :
Gerbana Bastari
(Tokoh Masyarakat Sumsel)
Tidak terasa 2024 telah diujung tahun. Tinggal hitungan hari kita akan memasuki tahun 2025. Selama 12 bulan dari Januari hingga Desember begitu banyak catatan-catatan sejarah yang telah kita buat secara pribadi maupun berkelompok. Ada prestasi terbaik yang kita ukir, ada pula hal-hal kurang baik yang ditinggalkan. Ada canda, ada tawa ada pula kecewa menghiasi satu tahun penuh hidup kita. Dan tentunya semua itu harus kita syukuri, karena itulah nikmat yang diberikan Ilahi kepada kita.
Selama perjalanan waktu satu tahun itu banyak sekali peristiwa-peristiwa penting yang dialami secara pribadi maupun kita hidup dalam satu Negara. Ada peristiwa besar terjadi di negeri ini. Yang masih segar dalam ingatan kita adalah di tahun 2024 ada pesta demokrasi, kita melaksanakan Pemilihan Umum (Pemilu) untuk memilih Anggota DPR dan Presiden. Lalu kemudian dilanjutkan dengan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) secara serentak untuk memilih Gubernur, Bupati dan Walikota. Dan yang terbaru ada kejadian viral Gus Miftah dengan penjual es teh. Dari Pemilu, Pilkada hingga viralnya Gus Miftah telah mewarnai tahun 2024.
Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 adalah Pemilu yang dilaksanakan serentak untuk memilih anggota parlemen dan memilih Preaiden. Untuk parlemen ada pemilihan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah 2024 yang diselenggarakan pada tanggal 14 Februari 2024 serentak se-Indonesia untuk periode 2024–2029.
Untuk Pemilihan Umum Presiden Indonesia 2024, disebut juga Pilpres adalah Pemilihan Umum kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih Presiden dan Wakil Presiden Republik Indonesia. Pemilihan dilakukan untuk menentukan pemangku jabatan Presiden dan Wakil Presiden untuk masa bakti 2024–2029. Pemilihan ini berlangsung serentak di seluruh wilayah Indonesia pada Rabu, 14 Februari 2024. Pemilihan ini menjadi kontestasi politik untuk memilih presiden baru menggantikan Joko Widodo yang purna tugas dari jabatannya setelah menjabat dua periode sebagai Presiden dan tidak dapat mencalonkan diri lagi berdasarkan konstitusi.
Saat pemilihan Presiden, ada 3 Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden yakni, pertama ada Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka, kedua ada Anies Baswedan berpasangan Muhaimin Iskandar lalu ketiga ada pasangan Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD.
Baik ditingkat pusat maupun di daerah poros rakyat terbagi menjadi Tiga untuk memberikan dukungan kepada 3 Pasangan Calon Presiden dan Wakil Presiden tersebut. Semua pihak terlibat aktif, ada dari Partai Politik, kalangan petinggi hingga rakyat biasa telah bersatu padu dan beradu dalam strategi pemenangannya masing-masing. Ada yang berkampanye dengan cara santun, membagikan sembako, membagikan buku dan susu, ada pula menyebarkan Black Campagne. Mulai dari media sosial hingga tatap muka pengenalan para calon masif dilakukan. Ada pola pencitraan ada juga yang membuka sejarah peristiwa lama demi menjatuhkan lawan dan menguntungkan pihak kawan. Semua dilakukan demi kemenangan.
Semua ikut bertarung memenangkan pilihannya masing-masing. Didalam Pemilu, rakyat telah terbelah 3 poros dukungan. Tetapi ketika Pemilihan Presiden berakhir dan pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka unggul atas kandidat lain, maka tidak ada lagi poros-poros yang membagi rakyat. Semuanya kembali satu atas nama Bangsa Indonesia.
Setelah Pemilu berlalu, kita selanjutnya melakukan Pemilihan Kepala Daerah atau Pilkada serentak. Pilkada yang diselenggarakan pada 27 November 2024 bertujuan mencari kepala daerah seperti Gubernur, Bupati dan Walikota pilihan rakyat.
Di Provinsi Sumatera Selatan khususnya Kota Palembang, pertarungan untuk menjadi Gubernur dan Walikota terlihat ketat dan berjalan dengan lancar dan damai tanpa adanya konflik kepentingan. Ada yang mendukung pasangan ini, ada juga yang mendukung pasangan itu. Semua bersaing dengan sehat, walau ada yang kalah dan ada yang menang. Semua pihak harus bisa menerima kenyataan dan bersikap dewasa demi terciptanya kondisi yang aman dan kondusif.
Selain Pemilu dan Pilkada yang menjadi momen bersejarah di Indonesia, ada juga peristiwa heboh yang sempat menjadi viral dan menjadi tranding topik di berbagai media sosial serta menjadi buah bibir obrolan masyarakat Indonesia tentang apa yang sudah dilakukan oleh katakanlah penceramah agama bernama Gus Miftah terhadap pedagang es teh.
Perbuatan Gus Miftah yang dinilai telah mengolok-olok pedagang es teh ternyata telah mendatangkan mereka berdua hikmah, hidayah dan pelajaran yang berbeda. Melalui peristiwa itu, Allah SWT telah memberikan teguran keras kepada Gus Miftah untuk supaya bisa menjaga lisan dan perbuatannya yang dinilai sering melukai perasaan orang lain.
Dan kepada pedagang es, Allah SWT telah memperlihatkan kita bagaimana kebesaranNya, dan kuasa atas hambaNya. Lewat teguran yang Allah berikan kepada Gus Miftah, kita melihat bagaimana Allah SWT dengan mudahnya memberikan rezeki yang melimpah ruah kepada pedagang es teh sesaat setelah diolok-olok. Allah SWT membukakan rezekiNya kepada pedagang es teh melalui bantuan-bantuan yang diberikan banyak orang atas apa yang sudah dialami olehnya. Dari kesedihan, Allah SWT berikan kebahagian kepada pedagang es teh tersebut. Begitulah caranya, telah memperlihatkan bagaimana Allah SWT mengangkat derajat umatNya.
Dari Pemilu, Pilkada hingga viralnya Gus Miftah telah mengajarkan kita untuk selalu bersyukur dan mawas diri terhadap kemenangan yang diperoleh atas jabatan dan kedudukan yang sifatnya sementara tanpa harus menyingkirkan yang lain. Kita juga harus selalu bisa ikhlas menerima arti dari sebuah kemenangan yang tertunda dalam perjuangan supaya kita diberikan kekuatan untuk tetap melakukan apa-apa yang harus kita perjuangan hingga mencapai kemenangan itu sendiri. Selain itu REFLEKSI AKHIR TAHUN kita juga diharapkan selalu berbuat kebaikan, selalu saling membantu sesama dan tentunya harus rendah hati serta hormat menghormati tanpa harus memperlakukan dan mempermalukan orang lain agar kita terlihat hebat atau memiliki kuasa atas kendali khalayak banyak.
Kita berharap kepada Allah SWT agar di tahun 2025 yang akan datang kita semua diberikan kesehatan dan keselamatan. Diberikan kekuatan iman, diberikan rezeki yang melimpah dan dikabulkan semua keinginan yang sempat tertunda di 2024.
Selamat tinggal tahun 2024, dan selamat datang tahun 2025. Berbuatlah baik untuk semua makhluk agar mendapat keberkahan di dunia ini. (afan)