Penetapan Nek Awe Jadi Tersangka Dinilai Kelewatan, Cuma Gegara Tolak Proyek

oleh -67 views
oleh
psn rempang eco city

Corongnews.com | JAKARTA – Seorang nenek berusia 68 tahun, Nek Awe, ditetapkan sebagai tersangka oleh pihak kepolisian setelah menolak Proyek Strategis Nasional (PSN) Rempang Eco-city.

Penetapan status tersangka ini menuai kritik dari berbagai pihak, salah satunya dari politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Mulyanto. Ia menilai langkah tersebut sudah terlalu berlebihan dan mengingatkan bahwa perjuangan para pahlawan dan ulama untuk kemerdekaan rakyat kini terlihat bertentangan dengan kondisi hukum yang ada.

“”Bukankah ini sudah kelewatan,” ujar Mulyanto melalui akun X-nya, @pakmul63 dikutip hariandetik-news.com.

Mulyanto juga mengajak masyarakat untuk lebih peka terhadap nasib Nek Awe, yang kini terancam hanya karena menolak proyek di wilayahnya.

“Inilah yang harus kita renungkan, Seperti ini bukan negeri yang dicitakan para founding fathers. Coba buka sedikit nurani dan rasa kebangsaan kita?” ujar Mulyanto.

Selain Nek Awe, dua warga lainnya dari Rempang juga dijadikan tersangka, sebuah fakta yang dibenarkan oleh Yayasan Lembaga Bantuan Hukum Indonesia (YLBHI). YLBHI menyoroti kekhawatiran atas dampak proyek tersebut, di mana ribuan warga terancam kehilangan tempat tinggal. Mereka juga mencatat adanya peningkatan intimidasi dan kekerasan terhadap warga Rempang sejak Desember 2024.

“Tapi intimidasi terus terjadi, Negara dengan aparat keamanannya bertindak sebagai aktor utama. Terakhir kekerasan dan intimidasi yang dialami oleh warga Rempang terjadi pada tanggal 17-18 Desember 2024,” tulis YLBI dalam akun medsosnya.

YLBHI menegaskan bahwa tindakan intimidasi dan kekerasan tersebut dipimpin oleh aparat negara dan menilai bahwa penetapan tersangka ini merupakan usaha untuk menekan penolakan terhadap PSN Rempang. Selain merampas ruang hidup, proyek tersebut disebut juga menciptakan trauma yang mendalam, termasuk bagi anak-anak yang tinggal di wilayah tersebut.

No More Posts Available.

No more pages to load.