Poto: Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang menggelar Kajian Rutin (Kajian Reboan) pada Rabu (9/7/2025) dengan tema “Kantor Ledeng dalam Catatan Sejarah dan Naskah.” Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring. Dalam kajian ini, para narasumber yang diundang merupakan penulis buku dan peneliti dari Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (PUSKASS) yaitu Dr Dedi Irwanto MA, Dr Kemas A.R Panji Msi dan Dudy Oskandar SH yang juga merupakan pengarang buku Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa .
Palembang, corongnews.com –
Pascasarjana UIN Raden Fatah Palembang menggelar Kajian Rutin (Kajian Reboan) pada Rabu (9/7/2025) dengan tema “Kantor Ledeng dalam Catatan Sejarah dan Naskah.” Kegiatan ini dilaksanakan secara daring dan luring.
Dalam kajian ini, para narasumber yang diundang merupakan penulis buku dan peneliti dari Pusat Kajian Sejarah Sumatera Selatan (PUSKASS) yaitu Dr Dedi Irwanto MA, Dr Kemas A.R Panji Msi dan Dudy Oskandar SH yang juga merupakan pengarang buku Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa .
Dalam kajian kali ini narasumber yang hadir Dr. Kemas A.R. Panji, M.Si, yang menggantikan Dr. Dedi Irwanto MA yang merupakan sejarawan dari Universitas Sriwijaya (Unsri) yang berhalangan hadir.
Sedangkan judul yang diangkat adalah “Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa dan Catatan Naskah Palembang.
Pemantik kajian sekaligus host adalah Ustad Kemas H. Andi Syarifuddin, dengan pemantik diskusi Prof. Dr. Duski Ibrahim.
Hadir dalam ruangan kajian adalah Dr. Ahmad Syukri, Dr. Fajri Rahmat, Ust. Muhammad Setiawan, M.H., Mgs. M. Jufri Al-Palimbani, Syarif Saputra, serta peserta Zoom seperti Dr. Muhammad St. Awaluddin dan Jons Periode.
Dr. Kemas A.R. Panji, M.Si mengatakan, kajian kali ini pihaknya memaparkan hasil penulisan dari buku yang baru saja di terbitkan yaitu Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa yang berisikan tentang sejarah Kantor Ledeng atau yang sekarang dikenal sebagai Kantor walikota Palembang.
“Yang tentunya hari ini dalam kajian ini dilengkapi dengan kajian naskah kuno oleh pemantik diskusi,”katanya.
Artinya menurut Kemas A.R Panji , kajian ini mengkolaborasikan hasil kajian penulis buku dan naskah kuno Palembang yang ada di pemilik naskah Ustad. Kemas H Andi Syarifuddin. kajian ini juga dimentori oleh Prof. Dr. Duski Ibrahim, M.Ag.
“Antara naskah dan sumber lainnya dalam paparan kali terjadi saling menguatkan dan mempunyai relevansi yang sangat penting dan punya kekuatan yang saling mendukung,”katanya.
Apa yang ada di naskah kuno Palembang menurutnya dikuatkan oleh sumber-sumber sejarah yang telah dipaparkan oleh penulis buku Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa.
“Apa yang ada di naskah kuno Palembang, milik ustad Andi Syarifuddin tadi menyebutkan bahwa pasca pembangunan Kantor ledeng pada tahun 1934 dilakukan sedekah dan syukuran dengan mengundang 1500 orang dan memasak nasi dan memotong 2 ekor sapi dengan mendirikan tarub di halaman Masjid Agung Palembang,”katanya.
Artinya paparan yang dirinya sampaikan diperkuat dengan naskah dari Ustad. Kemas H Andi Syarifuddin memperkuat.
Menurutnya dalam naskah-naskah tentang pitis Palembang yang dimiliki Ustad. Kemas H Andi Syarifuddin menurutnya memang ada catatan dalam sejumlah naskah (manuskrip) lama di Palembang tentang Kantor Ledeng.
Sedangkan Prof. Dr. Duski Ibrahim, M.Ag. dan Dr. Syawaluddin menyarankan agar kajian ini sangat menarik jika dieksplore lebih luas lagi dengan tambahan sumber naskah dan kajian sosiologi atau arsitektur hal ini dapat menjadi tulisan baru dalam perspektif yang berbeda ujar mereka berdua.
Diakhir kajian dilakukan penyerahan buku Sejarah Kantor Walikota Palembang Dari Masa ke Masa Kepada Prof. Dr. Duski Ibrahim, M. Ag. dan Dr. Muhammad Torik (Wakil Direktur Pascasarjana). (afan)