Iqbal Tawakal Dampingi Keluarga Check Laporan Di Poltabes Perihal Pemalsuan Tanda Tangan Penerima Bansos

oleh -82 views
oleh
IMG 20241021 WA0115

Palembang, corongnews.com 

Ketua Forum Pemuda Garuda Sumatera Selatan (FPGSS), Iqbal Tawakal terlihat mendatangi kantor Poltabes Kota Palembang bersama dua orang untuk mengecek Laporan prihal pemalsuan tanda tangan penerima Bansos pada, Minggu (20/10/24).

Iqbal Tawaqal saat dijumpai awak media menuturkan bahwa dirinya mendampingi HY untuk mengecek laporan ke Polrestabes Palembang yang telah dibuat pada bulan Agustus lalu, namun setelah pemanggilan pertama dari penyidik hingga saat ini belum ada kejelasan dan diduga kasus tersebut jalan ditempat.

“Kami berharap Bapak Kapolrestabes Palembang segera menindaklanjuti laporan ini,” ujar Iqbal Tawaqal.

Lanjut kata Iqbal, dirinya berharap Kapolrestabes dapat menindaklanjuti kasus tersebut, bila tidak dirinya akan melakukan demo aksi damai ke Polrestabes Palembang guna menuntut keadilan.

Berdasarkan Laporan Polisi Nomor : LP/B/2295/VIII/2024/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumatera Selatan, oknum Ketua RT di Kelurahan Gandus, inisial SA telah dilaporkan warganya sendiri karena diduga telah mengalihkan Bantuan Sosial (Bansos) berupa beras 10 Kg atas nama HY kepada orang lain tanpa koordinasi terlebih dulu, ujar Iqbal.

Selain itu, ditempat yang sama, HY juga menjelaskan, jika data Bansos miliknya sudah tidak keluar lagi. Namun setelah di cek ke Kelurahan, data tersebut masih ada, namun sudah di tandatangani oleh orang lain.

“Kata Pak Lurah kami sudah mampu tapi masih banyak yang lebih mampu dari kami mendapatkan bantuan beras,” ucap singkat HY.

Terpisah, saat di konfirmasi, SA melalui Kuasa Hukumnya Huriatul Hasanah SH, SE, MSi, CLA menanggapi, adanya tuduhan penggelapan seperti yang dilaporkan HY itu tidak benar.

Menurutnya, Kelurahan telah mengeluarkan data bahwa, HY tergolong warga mampu karena bekerja di perusahaan pabrik karet dan memiliki jabatan.

“Apa yang dilakukan SA memberikan beras 10 Kg kepada yang lebih berhak itu sudah benar, karena sudah diatur dalam Peraturan Badan Pangan Nasional Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2023, Tentang Bantuan Pangan Pemerintah,” kata Huriatul.

Lebih jelas Huriatul menjelaskan, SA memberikan beras 10 Kg kepada Sutami dan Komariah, dimana mereka berdua warga miskin dan salah satunya janda anak Lima (5). Namun, karena hal ini menjadi masalah, maka beras tersebut diambil kembali oleh SA dan diberikan kepada HY.

“SA memberikan beras tersebut kepada Sutami dan Komariah, karena menjadi masalah maka beras itu dikembalikan kepada HY, selanjutnya Sutami dan Komariah dibelikan beras biasa oleh Ibu RT (Istri SA),” pungkas Huriatul tutup pembicaraan. (afan)

No More Posts Available.

No more pages to load.