Yuri on The Boat |
Di sekolah itu terdapat sebuah klub paduan suara dan mau tidak mau Yuri juga harus menggantikan posisi Haruko sebagai guru pembimbing di klub itu. Awalnya Yuri merasa dibohongi oleh Haruko soal itu (Jika aku beritahu, kamu pasti menolak – kata Haruko). Setelah dibujuk oleh Haruko, akhirnya Yuri menerimanya (meski setengah hati) demi memenuhi permintaan sahabatnya.
Yuri and Haruko |
Klub paduan suara ini tengah bersiap-siap untuk mengikuti kompetisi paduan suara. Namun pembawaan Yuri yang dingin dan jutek, yang bertolak belakang dengan Haruko, membawanya dalam konflik dengan Nazuna Nakamura, ketua klub paduan suara, serta anggota lainnya. Terutama ketika Yuri memutuskan menerima anggota baru anak laki-laki. Satu hal yang sangat ditentang keras oleh Nazuna.
Tetapi semua alasan Nazuna yang tampak begitu membenci anak laki-laki, dipatahkan oleh argumen Yuri yang mengatakan bahwa dengan kondisi mereka yang sekarang, jangankan untuk memenangkan kompetisi tingkat nasional, untuk kompetisi tingkat daerah saja mereka belum tentu lolos. Meskipun kesal dengan sikap dingin dan jutek Yuri, anggota klub paduan suara menyadari kebenaran argumennya. Mereka sangat berharap Yuri dapat melatih dan membawa mereka memenangi Kompetisi Paduan Suara Tingkat Nasional yang sebentar lagi akan tiba.
Yuri and Nazuna Debate |
Setelah melewati beberapa konflik dan pertengkaran, Yuri yang awalnya terlihat tidak perduli dengan klub paduan suara, akhirnya menjadi perduli dengan mereka. Karena lagu yang hendak dibawakan paduan suara ini bercerita mengenai sebuah pesan di usia remaja, maka Yuri memberikan tugas untuk membuat surat dengan judul “Untuk diriku 15 tahun mendatang”. Sayangnya, dari seluruh anggota kub paduan suara, hanya Satoru Kuwahara yang menyelesaikan tugas yang diberikan Yuri.
Hampir di sepertiga bagian awal film ini penonton disuguhi gambaran suram dari permasalahan tiga tokoh utamanya. Uniknya, alur cerita permasalahan ketiga tokoh utama ini berjalan saling beriringan membentuk satu harmoni yang mempengaruhi satu sama lainnya. Pertama, tentang Yuri yang tidak mampu lagi memainkan piano akibat sebuah trauma masa lalu yang tidak bisa ia lupakan.
Yuri and The Piano |
Ia yang dahulunya adalah seorang pianis profesional dan dianggap sangat berbakat, tiba-tiba tidak sanggup lagi menyentuh tuts piano setelah sebuah tragedi menimpa dirinya. Kepulangannya ke kampung halamannya, lebih sebagai tempat pelarian ketimbang untuk menyembuhkan diri. Jika saja tak ada Haruko, yang terus menerus menyemangatinya, bisa jadi ia akan semakin terpuruk (Aku yakin, orang yang paling menunggu untuk mendengarkanmu bermain piano adalah dirimu sendiri! – kata Haruko).
Kemudian ada Nazuna yang membenci ayahnya, namun diam-diam merindukannya. Ayahnya dahulu pergi meninggalkan Nazuna dan ibunya demi wanita lain. Ibunya membesarkan Nazuna sendirian dan setelah ibunya meninggal di usia muda, Nazuna pun diasuh oleh kakek dan neneknya. Hal inilah yang menjadi pemicu sikapnya yang tampak membenci laki-laki.
Nazuna and Her Father |
Satu hari, ayahnya tiba-tiba muncul dihadapannya. Nazuna diam-diam berharap dengan kedatangan ayahnya kali ini, keadaan akan berubah. Namun sayang, sekali lagi ia harus menelan kekecewaan. Ayahnya ternyata benar-benar seorang pecundang sejati!. (Sensei, aku sudah dua kali dibuang oleh ayahku – curhat Nazuna kepada Yuri).
Lalu ada Satoru yang seperti tersandera oleh keadaan kakaknya, Akio (diperankan dengan sangat apik oleh Daichi Watanabe), yang menderita autis. Meski mengaku amat menyayangi kakaknya yang memiliki kebutuhan khusus itu, seperti yang ia tulis dalam “Tegami (surat)”, tugas yang diberikan oleh Yuri, sesekali penonton disuguhi ekspresi “galau” Satoru saat memandangi tingkah kakaknya. Mungkin saja dari dasar hati yang paling dalam, sesungguhnya ia merasa “lelah” dengan kewajiban menjaga Akio.
Satoru and Akio |
Kewajiban itu pulalah nyaris merampas kesempatannya untuk terus mengikuti kegiatan klub paduan suara. Satoru yang tampak lemah, tidak meyakinkan serta tidak memiliki teman, seperti menemukan “dunia baru” dimana eksistensinya akhirnya “diakui”. Untunglah, ia memiliki seorang ibu bijaksana yang mendukung keinginannya untuk tetap menjadi anggota klub paduan suara (Ini pertama kalinya kamu meminta sesuatu kepada ibu – kata ibunya). Penonton pun disuguhi adegan mengharukan saat Satoru “berterima kasih” kepada Akio.
Film Have A Song On Your Lips cukup berbeda dari drama anak sekolahan biasanya karena tidak terlalu fokus mengangkat kisah asmara, sisi asmara dalam film ini hanya digambarkan secara tersirat atau lebih kepada sifat platonis. Meskipun jelas sekali terlihat Keisuke (Hayato Sano) menyukai Nazuna, Kotomi (Mayu Yamaguchi) menyukai Satoru, namun hanya sampai disitu saja.
Selebihnya penonton diajak berharap semoga kisah hubungan mereka akan berlanjut setelah lulus dan memasuki jenjang SMA nanti. Lalu ada Tsukamoto-sensei (Kenta Kiritani), dengan segala tingkah lebaynya (mengangkat dirinya sendiri sebagai Ketua Yuri Fan’s Club). Namun malang, tampaknya dia hanya bertepuk sebelah tangan.
Yuri and The Choir Club |
Film ini lebih menonjolkan relasi dalam keluarga, persahabatan, serta hubungan murid dan guru. Meski begitu ikatan-ikatan tersebut tetap mampu dikemas dengan menarik dan memberi nyawa kedalam film dan membuatnya terlihat lebih baik dari film-film anak sekolahan kebanyakan.
Selain menampilkan jalan cerita dengan amat baik, lagu-lagu yang dibawakan oleh paduan suara ini sendiri memiliki melodi yang menggugah dan makna yang menyentuh. Terutama pada lagu “Tegami ~Haikei Juugo no Kimi e~ ” yang menjadi OST film ini. Lagu sarat makna ini dibawakan dengan sangat apik oleh klub paduan suara saat mereka tampil di kompetisi, meskipun belum seindah ketika dinyanyikan oleh penyanyi aslinya, Aki Angela, di akhir film.
Yuri and The Choir Club Performance |
Pada dasarnya film Have a Song on Your Lips adalah pure drama (dengan selipan musik dan sitkom disana-sini). Film-film bertema Drama dan juga, Slice of Life, umumnya memiliki alur cerita lambat yang barangkali akan membosankan bagi Anda maniak film-film berkecepatan tinggi. Namun jika Anda penyuka film-film sarat makna, sedikit mellow serta memiliki banyak adegan mengharukan dan pesan-pesan moral di dalamnya, film Have a Song on Your Lips sangatlah remomended untuk ditonton dan dikoleksi.
Sayonara Kashiwagi Sensei ! |
MOVIE INFO | |
---|---|
International title | Have a Song on Your Lips |
Romaji title | Kuchibiru ni Uta o |
Native title | くちびるに歌を |
Based on the novel | “Kuchibiru ni Uta o” by Eiichi Nakata (published November 24, 2011 by Shogakukan) |
Director | Takahiro Miki |
Writer | Otsuichi (novel), Yuichi Toyone, Yukiko Mochiji |
Producer | Mitsuru Uda |
Cinematographer | Koichi Nakayama |
Distributor | Asmik Ace Entertainment, Sky Digi Entertainment |
Release Date | 28 February 2015 |
Genre | Drama, Music, Teen, School |
IMDb rating | 7,5 |
CAST | |
Yui Aragaki | Yuri Kashiwagi |
Yuri Tsunematsu | Nazuna Nakamura |
Shota Shimoda | Satoru Kuwahara |
Wakana Aoi | Chinatsu Sekiya |
Kyoka Shibata | Eri Tsuji |
Mayu Yamaguchi | Kotomi Hasegawa |
Hayato Sano | Keisuke Mukai |
Hibiki Muroi | Riku Mitamura |
Fumino Kimura | Haruko Matsuyama |
Kenta Kiritani | Tetsuo Tsukamoto |
Daichi Watanabe | Akio Kuwahara |
Tae Kimura | Teruko Kuwahara |
Shigemitsu Ogi | Koichi Kuwahara |
Kazue Tsunogae | Kiyo Nakamura |
Hidekazu Mashima | Yuki Nakamura |
Hisashi Igawa | Toshio Nakamura |
Hikari Ishida | Sizuru Nakamura |
Fuyuna Asakura | Kaoru Yokomine |
Mahiru Ueta | Yoko Fukunaga |
Nana Takahashi | Mai Kamiki |
Kyohei Kanomi | Shuhei Shinozaki |
Shoya Miura | Junya Kikuchi |
Rina Uchi | Mina Uchizato |
Ayano Hamaura | Aya Hamaguchi |
Kiina Haruno | Rumi Harui |
Yuka Nakamura | Yuka Hamamura |
Natsumi Abe | Megumi Akutsu |
Moe Wakiuchi | Momoko Wakimichi |
Kanon Yamazaki | Tsukasa Miyazaki |
Takashi Tamura | Takashi Shimura |
Link Download
Untuk mendownload film Have a Song on Your Lips silahkan klik tombol dibawah ini:
Trailer
(reviewasiamovies/asianwiki/imdb/int/tvsx)