Palembang, corongnews.com
Pj Walikota Palembang, Dr Ucok Abdulrauf Damenta hadiri sebagai narasumber dalam diskusi lorong II yang digelar di Halaman Posko Aktivis Rakyat Bawah (ARB) Jalan Radial Kelurahan 24 Ilir Kecamatan Bukit Kecil Kota Palembang Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Sabtu (6/7/2024) malam.
Diskusi tersebut digelar oleh Aktivis Rakyat Bawah (ARB) dengan mengusung tema ‘strategi membangun kota dari lorong rakyat bawah’.
Turut hadir Dirut Perumda Tirta Musi Palembang Ir Andi Wijaya Adani, Camat Bukit Kecil Hefnianto SH MM, Lurah 24 Ilir Ahmad Ali Kosim SAP, Kepala SMPN 1 Palembang Drs Maju Partogi Simanjuntak MSi dan warga Kelurahan 24 Ilur khususnya lorong Cempaka.
Pj Walikota Palembang Ucok Abdulrauf Damenta mengatakan bahwa malam ini merupakan sejarah, bertemu kembali dengan kawan-kawan dimana di Tahun 87 yang lalu dirinya bergaul dengan komunitas arus bawah.
“Sama seperti malam ini, kawan-kawan dari komunitas arus bawah menyampaikan curhatnya terhadap Pemerintah dalam hal ini saya sebagai Pj Walikota Palembang. Begitupun Pemerintah juga ingin menggali lebih dalam lagi, aspirasi-aspirasi yang muncul dari bawah, sehingga bisa disikapi Pemerintah,” katanya.
Ia ucapkan alhamdulillah, program-programnya gayung bersambut, semua mengena dan siap berkolaborasi, karena Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri tanpa dukungan dengan stakeholder terkait dan kawan-kawan komunitas Aktivis Arus Bawah.
“Tentunya kita akan mengutamakan untuk membangun Kota Palembang ini dengan memunculkan nilai-nilai sejarahnya dan kearifan lokalnya serta menata kembali kota tercinta ini, agar terbebas dari banjir, sampah, kemacetan lalu lintas,” ucapnya Damenta.
Lajut Damenta sampaikan bahwa untuk mewujudkannya, hal tersebut bisa dimulai dan perbaiki dari tingkat bawah yaitu lingkungan sekitar, lorong dan menuju kota, kemudian dari kota ke lorong.
“Hal ini merupakan tugas bersama antara pemerintah dan masyarakat, dimana pemerintah memberikan kebijakan yang sudah ada dan masyarakat sadar akan mematuhi kebijakan tersebut seperti membuang sampah pada tempatnya, meriahkan gotong royong bersih-bersih setiap jumat yang dimulai dari tingkat bawah yaitu dari lorong menuju ke Kota,” terangnya.
Lebih lanjut dia berharap melaui lorong ini akan muncul lorong-lorong lain yang mempunyai inspirasi yang bagus untuk mewarnai kota.
“Jangan lupa Kota kita ini mempunyai nilai sejarah yang tinggi dan menjadi salah satu kota tertua di Indonesia, oleh karena itu harus kita jaga dan cerminkan kepribadian masyarakatnya ramah dan berbudaya yang harus kita tumbuh kembangkan sehingga nantinya seribu memandang datang ke Kota Palembang,” pesannya Damenta.
Sementara Raja Sriwijaya, Yan Coga sampaikan sebagai Ketua PARB sangat senang sekali dengan hadirnya Pj Walikota Palembang dalam diskusi lorong ke-2 kalinya, dimana sebelumnya dijabat oleh Ratu Dewa.
“Dengan adanya diskusi ini, masyarakat Lorong cempaka ini bisa berkeluh kesah terhadap pemimpinnya saat ini, bertatap muka secara langsung, karena selama ini masyarakat bawah ini sulit untuk bertemu dengan pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Pemkot Palembang, apalagi Walikota Palembang,” ujarnya.
Terakhir dia ungkapkan bahwa menjadi suatu kebanggaannya sebagai Aktivis Rakyat Bawah karena bisa membantu masyarakat bawah seperti untuk mendapatakan bantuan berobat secara gratis dan pembiayaan sekolah dari pemerintah.
“Sebagai masyarakat bawah kami senang karena, Gubernurnya, Walikotanya dan OPD-nya, ketika kami berbicara mereka siap hadir. Insyaallah kedepan diskusi sesion berikutnya bukan hanya level Kota dan Provinsi saja, mungkin level nasional dan bahkan Internasional untuk kita hadirkan narasumbernya,” tutupnya Yan Coga. (afan)
