Muratara, corongnews.com –
(Rilis) – Bupati musi rawas utara H. Devi Suhartoni tepati janjinya datang menghadiri acara debat Debat Diskusi yang diadakan oleh Aliansi Sopir Batubara di Warung Akim SP 7 Nibung, (01/08/2022).
Kehadiran Devi menindaklanjuti tantangan debat oleh anggota DPRD Musi Rawas Utara, Amri Sudaryono.
Namun, ternyata Debat Diskusi yang diprediksi menarik dan intelektual ini kurang lengkap. Pasalnya Legislatif sang penantang Amri Sudaryono tidak menghadiri diskusi.
H. Devi Suhartoni (HDS) hadir didampingi jajaran OPD Pemkab Muratara yang sebelumnya telah melakukan sidak bersama FORKOMPIMDA beberapa waktu yang lalu.
Kehadiran Kader Ideologis PDI Perjuangan tersebut disambut antusias para sopir dan warga masyarakat yang datang dari pagi hari serta menyediakan fasilitas tenda dan kursi untuk menyaksikan adu statement intelektual antara Bupati dan Anggota DPRD.
Menepati waktu HDS sendiri hadir tepat waktu sesuai undangan dari Aliansi Sopir Batubara Nibung yaitu pukul 09.00 wib.
” Saya hadir atas undangan saudara, sekalian memenuhi ajakan saudara Amri untuk turun dialog dan diskusi bersama saudara semua, supaya ada solusi perihal kelanjutan dari angkutan Batubara di Nibung ini. Karena Bapak Amri belum hadir, maka kita tunggu sampai jam 11 ya, sambil kita ngobrol2″ Kata HDS membuka acara tersebut.
HDS menambahkan, bahwa apa yang dilakukan oleh pak Amri dan Pak Wayan Kocap itu sudah benar, karena mereka adalah wakil rakyat yang memang sudah seharusnya menyampaikan aspirasi rakyat, dan dirinya sebagai Bupati juga sudah benar, mendengarkan apa yang menjadi aspirasi dari Legislatif.
“Harus dipahami, saya melakukan kebijakan evaluasi dan review angkutan Batubara ini karena ada statement dari pak Amri dan pak Wayan yang meminta angkutan Batubara ini di tutup. Makanya saya hadir disini si hadapan bapak semua,ayo kita ” Tambahnya.
Untuk itu, HDS mengaku demi mengayomi masyarakat dirinya bersabar menunggu pihak DPRD Hadir sampai jam 12.00 WIB.
Salah satu sopir, Hendra menyampaikan kepada bupati terkait keresahan para sopir dan pemilik warung.
” Bapak bupati, perlu bapak ketahui bahwa dengan adanya angkutan Batubara di Nibung ini, sangat bermanfaat bagi kami warga Nibung, baik dari sisi ekonomi maupun sosial keamanan. Dulu, di sini jam 7 malam kayak kuburan, sepi, tetapi dengan adanya angkutan ini, 24 jam jalan ramai, warga tidak takut lagi beraktivitas malam” Ujar Hendra.
Ia menambahkan kalau sampai ditutup bagaimana nasib kredit mobil, bayar anak sekolah dan biaya hidup lainya. ” apa Amri dan Wayan sanggup bayar kredit mobil ini” Tambahnya.
Pihaknya sangat berharap ada kebijakan bupati yg bisa menjadi solusi keresahan masyarakat.
“Kan bukan kami sopir saja pak yang menikmati adanya angkutan Batubara ini, ada tambal ban, bengkel, laundry, warung. Bahkan kami juga menyisihkan penghasilan ini untuk kepentingan sosial pak, seperti bantu kegiatan masyarakat seperti bangun masjid” Tegas Hendra.
Setelah jam 12 pihak Amri dan Wayan tidak kunjung hadir dalam debar intelektual ini, HDS akhirnya menanggapi aspirasi para sopir tersebut. Ia memastikan angkutan Batubara untuk terus operasional, tetapi dengan syarat.
” Silahkan kalian terus angkut tetapi dengan syarat dan beberapa point berikut ; pertama, jam 06 – 08 dan 16-18 seluruh truk harus berhenti operasi, tidak boleh ada di jalan, karena saat itu, jalan padat anak mau sekolah dan orang berangkat kerja. Jam 16.00 orang pulang kerja, jadi stop ; kedua di jam tersebut wajib untuk dilakukan penyiraman jalan, jangan ada debu, dan yang ketiga maintenance jalan harus ditingkatkan. ” Tegas Bupati yang juga Kader PDI Perjuangan dan di sambut teriakan setuju para sopir.
Pada tempat yang berbeda penantang Debat Terbuka itu Amri Sudaryono mengeluarkan statment di beberapa media, pasal dirinya tidak hadir dalam forum tersebut.
Menurutnya ia sengaja tidak datang, karena undangan yang diterimanya itu debat itu lokasinya di Rumah Makan.
“Bukan masalah tidak berani untuk hadir, saya menginginkan ada solusi, bukan debat yang tidak layak dan di pinggir jalan” ungkap Amri yang ditulis dalam suatu media.
Menanggapi apa yang disampaikan oleh Amri di media. Wayan Gancang selaku tokoh masyarakat langsung merespon negatif sosok Amri sebagai wakil rakyat yang seolah tidak memperhatikan nasib rakyatnya sendiri.
“Apakah warung rumah makan bukan bagian dari rakyat ? Apa warung dan sopir tidak pantas untuk di dengar, sehingga tidak layak Memfasilitasi rembuk cari solusi? Artinya yg hadir hari ini di tempat debat tadi tidak layak diperjuangkan oleh pak Amri” tegas Wayan Gancang.
Wayan Gancang juga tambahkan, tidak ada alasan bagi Pak Amri untuk tidak hadir karena masalah keamanan. Pasalnya, pihak penyedia sudah fasilitasi aparat dan keamanan untuk Debat Terbuka.
“Padahal yang hadir ada Pak Bupati, ada perwakilan Polres Muratara yaitu Kasatreskrim, Pak Toni, lalu ada juga dari pihak Koramil TNI,masak mereka gak kompeten sih. Berarti Pak memang Pak Amri enggan turun ke akar rumput temui konstituen serta pilih-pilih konstituen” tambah Wayan.
Wayan Gancang juga menegaskan bahwa Amri sebelumnya yang dengan gagah menantang untuk debat masalah tambang hingga viral di media.
“Waktu bikin statement di media sebelumnya kan bilang, ayo debat masalah tambang beserta angkutannya kemudian menyindir Undang-Undang, PERGUB dan PERDA ? Artinya Pak Amri seharusnya sudah paham dan menguasai persoalan sehingga sudah tahu solusinya, kok sekarang melempem ?” Tutup Wayan Gancang. (R)