4 Kali Aksi Demo Polda Sumsel, JAKOR Minta Polisi Segera Tangkap Toke Minyak Ilegal 

oleh -112 views
oleh
IMG 20250307 WA0114

Palembang, corongnews.com – Untuk yang kesekian kalinya Dewan Pimpinan Jaringan Anti Korupsi Sumsel atau JAKOR kembali melakukan aksi demo di halaman kantor Polda Sumsel untuk menyampaikan aspirasi meminta Aparat Kepolisian segera menangkap Toke-Toke atau Bos pemain minyak ilegal (Ilegal Driling) di Kabupaten Musi Banyuasin, Jumat (07/03/25).

Fadrianto TH selaku koordinator aksi yang didampingi Idil F dalam orasi aksinya menyampaikan pendapatnya dengan mengatakan bahwa ini merupakan aksi JAKOR yang kesekian kalinya di Polda Sumsel dengan tuntutan yang sama yakni meminta kepada Kapolda Sumsel untuk segera melakukan penangkapan terhadap Toke-Toke minyak ilegal di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba).

Fadrianto menjelaskan jika sudah puluhan tahun ilegal driling ini beroperasi di Muba. Banyak sekali Toke-Toke terlibat disana tanpa adanya penghentian dari pihak kepolisian khususnya Polda Sumsel, jelasnya.

“Iya ini aksi demo kami yang ke 4 (empat) kalinya di Polda Sumsel, agar Polda serius dalam menanggapi laporan kami dengan segera melakukan penindakan dan penangkapan terhadap toke minyak ilegal di Kabupaten Muba tersebut,” ujar Fadrianto.

Fadrianto turut mengatakan bahwa praktik ilegal driling ini banyak merugikan negara dan masyarakat pun turut mendapatkan dampak dari akibatnya seperti pencemaran lingkungan baik air, tanah maupun udara. Selain itu kami mengindikasikan ada aliran dana sebanyak 2 Triliun diduga hasil dari maling minyak ilegal di Muba selama tahun 2024, imbuhnya.

Toke-toke minyak ilegal tersebut sudah banyak menghasilkan uang dari pratik ilegal driling. Mereka tidak pantas disebut sebagai Mafia karena kata-kata Mafia terlalu istimewa untuk mereka yang hanya maling kekayaan alam milik negara. Dan masyarakat kecil tentunya tidak akan mampu untuk melakukan ilegal driling itu karena biaya alat-alat seperti RIK mengebor minyak sangatlah mahal alias ratusan juta, kata Fadrianto.

“Kita menantang Polda Sumsel karena sekelas Kejaksaan Negeri saja mampu menangkap pelaku koruptor maka pihak Kepolisian atau Polda Sumsel harus segera menangkap para Toke minyak ilegal itu, penjarakan dan miskinkan. Apabila sudah dipenjarakan, dimiskinkan kita yakin praktik ilegal driling ini akan berhenti operasi,” ungkap Fadrianto.

Selain itu, ditempat yang sama, Kompol Fauzi selaku perwakilan Polda Sumsel yang didampingi oleh Hendri Prayuda selaku Panit II saat menerima massa aksi JAKOR mengucapkan terima kasih atas aspirasi yang sudah disampaikan. Selanjutnya Panit II, Hendri mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan rapat dengan pihak Dinas Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Provinsi Sumsel guna membahas prihal ilegal driling di Kabupaten Muba.

“Yakinlah bahwa kami, Polda Sumsel tidak tinggal diam saja atas persoalan yang sudah disampaikan. Setelah aksi demo ini kami tentunya tidak duduk santai diruangan AC tetapi kami memikirkan apa yang sudah rekan-rekan JAKOR sampaikan,” ujar Hendri. (afan)

No More Posts Available.

No more pages to load.